Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
> Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur.Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.
> Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
> Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
> Memiliki celah faring
Filum Chordata terdiri dari tiga subfilum, yaitu Urochordata, Cephalochordata, dan vertebrata.Urochordata dan Cephalochordata tergolong invertebrata.Berikut bagan dari subfilum Chordata.
Ciri tubuh
Ciri tubuh meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Semua hewan yang tergolong vertebrata memiliki rangkaian tulang kecil (vertebra) yang memanjang pada bagian dorsal dari kepala hingga ekor.Rangkaian vertebra yang disebut tulang punggung ini membentuk sumbu kerangka menggantikan notokord.Tulang punggung berfungsi sebagai penyokong tubuh serta melindungi tali saraf.Selain adanya tulang punggung, kesamaan ciri lain pada vertebrata adalah :
- Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan, dan ekor pada sebagian vertebrata.
- Kulit tersusun atas dua bagian yaitu epidermis dan dermis dan menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar atau horn
- Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan
- Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan namun pada hewan darat hanya terdapat pada tingkat embrio
- Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak
- Sistem pencernaan memiliki kelenjar pencernaan, hati, dan pankreas
- Jantung beruang 2 hingga 4
- Darah menandung sel darah putih dan sel darah merah berhemoglobin
- Rongga tubuh mengandung sistem viseral
- Ginjal sepasang dengan saluran untuk mengeluarkan zat sisa
- Gonad sepasang pada betina dan jantan
Habitat
Vertebrata hidup diberbagai habitat baik darat dan laut.
Klasifikasi
Vertebrata dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan ada dan tidak adanya rahang.Vertebrata dengan mulut tidak berahang dikelompokkan dalam superkelas Agnatha, sedangkan yang memiliki rahang termasuk dalam superkelas Gnathostomata.
Superkelas Agnatha
Hewan yang tergolong agnatha berbadan panjang dan ramping seperti belut serta tidak memiliki rahang.Contoh di kelas ini adalah Cephalospidomorphi (lamprey) dan Kelas Mycini (hagfish).
Lamprey hidup diperairan tawar dan laut.Hewan ini mengambil makanan dengan cara mengaitkan mulutnya yang bergigi ke sisi tubuh ikan dan menghisap darahnya.Larvanya memakan partikel di air.Larva lamprey hidup di perairan tawar.
Hagfish hanya hidup di air laut.Hewan ini tidak memiliki tahapan larva.Mulut hagfish tidak bergigi, namun memiliki tentakel peraba.
Makanannya adalah ikan mati yang kemudian di hisap darahnya dan cacing laut.
Superkelas Gnathostomata
Hewan ini memiliki rahang bersendi yang dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.Hewan ini di golongkan menjadi enam kelas yaitu :
Kelas Chonrichthyes
Hewan yang tergolong kelas ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang rawan.Pada sebagian besar kelompok ikan ini, beberapa bagian kerangka diperkuat oleh butiran berkalsium.Ciri khas lainnya pada Chonrichthyes adalah :
- mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh
- celah insang berjumlah lima, meskipun ada yang berjumlah tiga, enam, atau tujuh celah insang
- kulit ulet dan kasar bergigi karena adanya sisik gelakoid
- adanya sepasang pendekep (klasper) pada hewan jantan yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke kloaka betina
- usus pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan lebih lama
- hati berukuran sangat besar untuk membantu pencernaan makanan
- fertilisasi terjadi secara internal
- bersifat ovipar, yaitu mengeluarkan telur hasil fertilisasi, atau ovovivipar yaitu membawa telur hasil fertilisasi di dalam saluran telur selama perkembangannya hingga menetas
Ikan bertulang rawan sebagian besar hidup di laut.Hewan yang bertulang rawan di antaranya termasuk hiu, ikan pari, dan chimaera.
Hiu bertubuh langsing.Bagian atas sirip ekornya lebih panjang daripada bagian bawah.Hiu tidak memiliki kantung udara.Ikan pari berbadan pipih atas bawah.Tubuh pipihnya berperan untuk menyembunyikan diri di dasar perairan dan untuk menggali pasir guna mencari makanan berupa hewan lunak dan udang-udangan.Beberapa jenis ikan pari memiliki duri pada ekornya yang seperti pecut dan berfungsi untuk melindungi dari serangan musuh.Jenis lainnya juga ada yang memiliki sengatan listrik.
Kelas Osteichthyes
Kelompok Osteichthyes ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat.
Ciri-ciri lainya adalah :
- mulut terdapat di bagian depan tubuh
- celah insang satu di masing-masing sisi kepala
- sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah
- kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit
- adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak
- sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh
- usus panjang dan ramping menggulung
- fertilisasi terjadi di luar
- mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar
Kelompok ikan ini hidup di laut dan dihampir setiap habitat air tawar.Osteichthyes mencakup subkelas Actinopterygii (yunani, aktin = berkas, pteryg = sirip) dan subkelas Sarcopterygii (Yunani, sarkodes = berdaging).Actinopterygii memiliki sirip yang ditunjang oleh duri panjang yang lentur sehingga disebut kelompok ikan bersirip duri.Contoh ikan bersirip duri adalah ikan mas (cyprinus carpio), ikan cupang (Betta splendens), ikan gurami (Osphronemus gouramy), ikan badut (Premnas biaculeatus), ikan kakap merah (Lutjanus bitaeniatus), dan ikan louhan (Cichlasoma sp.).
Sarcopterygii memiliki sirip dada dan sirip pelvis yang berotot.Sirip ini digunakan untuk berjalan d dasar perairan atau darat.Ikan yang termasuk kelompok ini adalah ikan bersirip lobus dan ikan paru-paru (lungfish).Contoh ikan bersirip lobus adalah coelancanth dengan nama spesies Latimeria chalumnae.Ikan paru-paru hidup di rawa dan kolam.Ikan paru-paru akan naik kepermukaan untuk bernapas.
JIka perairan mengering saat musim kemarau, ikan paru-paru bersarang dalam lumpur.
Kelas Amphibia
Kelas Amphibia umumnya hidup di dua tempat, yaitu darat dan air selama metamorfosisnya.
Sebagian besar Amphibia memiliki ciri-ciri khusus lainnya, yaitu :
- berkulit licin tidak bersisik
- menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm
- fertilisasi secara eksternal di air tau tempat lembab
- menghasilkan telur (bersifat ovipar) yang tidak bercangkang
Tidak semua jenis Amphibia hidup di dua tempat kehidupan.Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di air dan ada yang hanya di darat.Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis.Amphibia terdiri dari tiga ordo, yaitu Anura, Urodela, dan Apoda.
Anura
Anura memiliki ciri tidak berekor saat dewasa.Kaki belakangnya yang lebih panjang daripada kaki depan digunakan untuk melompat.
Lidahnya besar, lengket, dan dapat dijulurkan untuk menangkap mangsanya.Bagi yang jantan memiliki kantong udara di kerongkongannya yang dapat mengeluarkan suara untuk menarik betina saat musim kawin.Contoh hewan ini adalah katak hijau (Rana signata), katak pohon (Rachoporus sp.) dan kodok atau bangkong (bufo sp.)
Urodela
Urodela merupakan kelompok amphibia yang memiliki ekor saat larva, muda dan dewasa.Tubuhnya berbentuk silinder memanjang serta memiliki kaki depat yang sama ukurannya dengan kaki belakang.Beberapa jenis ini hidup di air dan ada yang di darat.Hewan yang tegolong kelompok ini adalah salamander.
Apoda
Apoda yang disebut juga sesilian merupakan amphibia tak berkaki.Bentuk tubuhnya seperti cacing tanah atau belut.Larva sesilian sangat menyerupai sesilian dewasa.Sesilian hidup terutama bersarang dalam lubang di tanah.
Kelas reptilia
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin).Sisik berfungsi mencegah kekeringan.Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah :
- anggota tubuh berjari lima
- bernapas dengan paru-paru
- jantung beruang tiga tau empat
- menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm
- fertilisasi secara internal
- menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur amniotik bercangkang
Reptil hidup hidup di air dan darat.Reptilia mencakup tiga ordo besar yaitu Chelonia atau Testudines, Squamata atau Lepidosauria, dan Crocodilia.Chelonia adalah reptilia yang memiliki cangkang.Cangkang bagian atas disebut karapaks, sedangkan bagian bawahnya disebut plastron.Cangkang merupakan bagian dari tulang belakang dan modifikasi tulang rusuk yang berfungsi sebagai pelindung dari pemangsanya.Chelonia yang hidup di laut adalah penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea) yang memiliki kaki berbentuk dayung untuk berenang.Cangkang chelonia lebih tipis dibandingkan Chelonia darat.Contoh chelonia darat adalah kura-kura paua (Chelodina novaeguineae).Chelonia termasuk hewan berumur panjang hingga mencapai 200 tahun.
Squamata adalah reptilia yang umumnya memiliki kulit bersisik.Reptil yang termasuk golongan ini adalah kadal dan ular.Kadal memiliki sisik yang licin dan berbentuk membulat.tubuhnya kebanyakan berkaki empat, bertubuh kecil, dan memiliki ekor.Contoh hewan kadal bertubuh kecil misalnya, kadal kebun (Mabuya multifasciata), cecak dinding (Cosymbotus paltyurus) dan bunglon kebun (Bronchocela jubata), hingga kadal yang bertubuh besar seperti biawak komodo (Varanus komodoensis).
Ular tidak memiliki kaki dan bertubuh panjang serta memiliki sisik.Tulang rahang ular bersambungan secara longgar sehingga memungkinkan menelan mangsa yang lebih daripada tubuhnya.Gigi di mulut ular memiliki fungsi untuk mengunyah, melainkan untuk memegang mangsanya agar tidak mudah lepas.Ular berbisa memiliki sepasang gigi berlubang dan tajam untuk menyuntikkan bisa ke mangsanya.Lidahnya dapat dijulurkan untuk mengipas bau ke arah organ penciumannya.Ular memiliki kepekaan terhadap getaran yang berperan untuk mencari mangsanya.Ular tertentu memiliki kepekaan terhadap suhu mangsanya.Sebagian jenis ulat bersifat ovovivipar, yaitu telur menetas di dalam tubuh induk.Contohnya adalah ular sendok (Naja sumatrana), ular kobra (Ophiophagus hannah), dan ular sanca (Phyton sp.).
Crocodilia memiliki sisik tebal dari keratin dan diperkuat dengan lempengan tulang ysng disebut skuta sebgai pelindung.Sisik rontok satu persatu tidak seperti ular.Buaya memiliki ekor tebal berotot.Kaki depannya berjari lima, sedangkan kaki belakang berjari emapat sebagian berselaput untuk berenang.Lubang hidung terletak di ujung moncongnya yang memungkinkan untuk bernapas saat di dalam air.jantungnya beruang empat namun memiliki pori di antara bilik kiri dan kanan.Contoh spesies buaya adalah buaya muara ( Crocodylus porosus ).
Kelas Aves
Aves atau burung memiliki bulu yang terbuat dari keratin.Bulu yang membentuk sayap berperan untuk terbang.selain bulu, ciri-ciri lainnya pada burung adalah :
- berparuh dari bahan keratin
- tidak bergigi
- struktur tulang menyerupai sarang lebah sehingga kerangnya kuat namun ringan
- memiliki empedal untuk menghacurkan makanan
- lambung berotot besar
- bernapas dengan paru-paru
- jantung beruang empat
- memiliki kantung udara
- indera penglihatan sangat tajam
- fertilisasi terjadi secara internal
- bertelur sehingga tergolong hewan ovipar dengan ciri telur bercangkang dan kuning telur besar
- mengerami telurnya dan merawat anaknya
Aves hidup di darat.Kelompok ini dibedakan menjadi dua berdasarkan kemampuan terbangnya, yaitu karinata dan ratita.
Burung yang tergolong karinata memiliki taju dada (carina).Taju dada berfungsi menyokong otot dadanya yang besar.Otot dada memberikan kekuatan terbang.Pada pinguin contohnya pinguin gentoo (Pygoscelis papua), yang merupakan karinata yang tidak terbang, otot dadanya digunakan untuk berenang di laut mencari makanan.Hampir 60% spesies burung karinata tercakup dalam ordo passeriformes atau burung bertengger.Brung bertengger memiliki jari kaki yang dapat mencengkeram dahan pohon.Contoh burung ini adalah burng layang-layang besar (Hirundapus giganteus), burung merpati (Columbia livia), burung pipit (Anthus sp.), burung dara, dan berbagai burung pengicau.Burung layang-layang adalah burung yang paling cepat terbangnya yakni terbangnya mencapai 170 km/jam.
Ayam (gallus gallus domesticus) juga tergolong karinata.
burung yang tergolong ratita tidak memiliki taju dada pada tulang dadanya.Otot dadanya juga tidak sebesar burung karinata.Burung unta (Struthio camelus), kiwi (Apteryx australis), dan emu (Dromaius novaehollandiae) adalah contoh burung ratita.
Kelas mammalia
kelompok mammalia semuanya menghasilkan susu sebagai makanan anaknya.Susu dihasilkanoleh kelenjar (mammae) yang terdapat di daerah perut atau dada.Mammalia disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya.Selain memiliki kelenjar susu, Mammalia juga berambut serta memiliki tiga tulang telinga tengah.Ketiga ciri ini tidak dimiliki oleh vertebrata lainnya.Pada paus dan lumba-lumba, rambut ada pada tahap tertentu perkembangan embrionya.Rambut mammalia tersusun dari protein yang disebut keratin.Rambut mammalia berfungsi tertentu, yaitu sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan lingkungan, segabai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin.
Tiga tulang telinga tengah yang dimiliki mammalia terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi.Ketiga tulang tengah berperan dalam pendengaran, yaitu meneruskan getaran suara dari membran timpani (gendang telinga) ke telinga dalam.
Ciri-ciri lain yang dimiliki sebagian besar mammalia adalah :
- geligi dengan berbagai ukuran dan bentuk
- rahang bawah tersusun dari satu tulang
- bernapas dengan paru-paru
- jantung beruang empat
- diafragma di antara rongga perut dan rongga dada untuk membantu pernapasan
- otak yang lebih berkembang dibandingkan vertebrata lain
- menggunakan energi metabolismenya untuk menjaga suhu tubuh tetap konstan sehingga digolongkan sebagai hewan endoterm dan homeoterm
- fertilisasi terjadi secara internal atau di dalam tubuh betina
- melahirkan anaknya sehingga termasuk hewan vivipar
Mammalia hidup diberbagai habitat di darat dan di perairan.Ada jga mammalia yang hidup di daerah yang cukup ekstrem misalnya di kutub dan digurun.Beberapa jenis ada yang menyelam untuk mencari makanan di perairan.Kelompok mammalia tertentu ada yang merupakan hewan arboreal yang hidup di pohon-pohon dalam hutan.
Meskipun ciri-ciri yang dimilii hampir sama, namun ada juga mammalia terkecil antara lain untuk spesies dari kelompok kelelawar kecil, yaitu Craseonycteris thonglongyai yang beratnya hanya tiga gram.Untuk mammalia yang terbesar adalah paus biru (Balaenoptera musculus) yang panjangnya dapat mencapai 27 meter dan berat 190 ton.Struktur tubuh mammalia sesuai dengan cara hidupnya, yaitu ada yang terbang, berenang, meluncur, berlari, melompat, atau menggali.Mammalia dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu Mammalia bertelur (prototheria), mammalia berkantung (metatheria), dan mammalia berplasenta (eutheria).
Kelompok Prototheria bertelur sehingga tergolong ovipar.Embrio berkembang di dalam telur dengan menggunakan kuning telur sebagai sumber makanannya.Setelah menetas hewan ini akan menghisap susu dari rambut induknya, karena induk ini tidak memiliki puting susu.Hewan ini digolongkan sebagai ordo Monotremata, contohnya adalah platipus (Ornithorhynchus anatinus) dan echidna.
Kelompok Metatheria melahirkan anaknya saat embrio masih pada tahap awal sehingga masa kehamilannya singkat.Contohnya kanguru merah, anaknya yang masih berukuran sebesar lebah madu dilahirkan 33 hari setelah fertilisasi.Anak dalam tahap embrio tersebut dapat merangkak masuk ke dalam kantung induknya yang disebut marsupium.Di dalam masupium embrio menyusu pada puting susu dan mengalami perkembangan selanjutunya.Hewan ini digolongkan sebagai ordo Marsupialia atau hewan berkantung, contohnya adalah kanguru (Macropus sp.), koala (Phascolarctos cinereus), dan opposum (Pucadelphys andinus).
Kelompok Eutheria melahirkan anaknya yang telah menyelesaikan perkembangan embrioniknya di dalam rahim (uterus).Embrio memperoleh nutrisi dari induknya melalui plasenta sehingga kelompok hewan ini disebut mammalia berplasenta.Sebagian besar ordo dalam mammalia tergolong Mammalia berplasenta.Berikut Ordo-ordo utama Mammalia Eutheria :
- Ordo Insectivora adalah kelompok mammalia pemakan serangga.Tikus mondok dan landak adalah contoh hewan pemakan serangga.
- Ordo Chiroptera adalah kelompok Mammalia yang memiliki selaput kulit membentang dari kaki depan, badan, dan kaki belakang.Struktur sayap untuk terbang ini merupakan modifikasi dari kaki depan yang ditunjang oleh empat jari.Sebagian besar hewan ini adalah hewan nokturnal, yaitu mencari makanan pada malam hari.Selain sebagai pemakan serangga, beberapa jenis memakan buah-buahan dan vertebrata kecil seperti katak, tikus, dan burung.Jenis lain yaitu kelelawar vampir menghisap darah mammalia lain
- Ordo Lagomorpha mencakup mammalia yang memiliki gigi seri seperti pahat, misalnya kelinci.Kaki belakang hewan ini lebih panjang daripada kaki depan.Struktur kaki ini berfungsi untuk melompat.
- Ordo Perissodactyla mencakup mammalia berkuku pada jari yang berjumlah ganjil pada kakinya.Jika jari kakinya lebih dari satu jari tengahnya lebih besar daripada jari lain.Hewan ini merupakan pemakan tumbuhan atau herbivora.Contoh hewan ini adalah kuda (Equus caballus) yang berkuku satu, tapir (Tapirus indicus) dan badak sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) yang berkuku tiga.
- Ordo Artiodactyla mencakup mammalia berkuku pada jari yang berjumlah genap masing-masing kakinya.Hewan ini juga herbivora.Contohnya adalah kambing, domba (Ovis aries), babi (Sus sp.), rusa sambar (Cervus unicolor), dan jerapah (Giraffa camelopardalis).
- Ordo Sirenia adalah mammalia herbivora akuatik yang memiliki tungkai depan mirip sirip.Kelompok mammalia ini tidak memiliki kaki belakang.Ekor besar dan pipih horizontal yang juga berperan seperti dayung untuk berenang.Sirenia merupakan mammalia bertubuh besar tidak berambut.Rambut kasar hanya terdapat di bibirnya.Contoh sirenia adalah duyung atau dugong (Dugong dugong).
- Ordo Proboscidea memiliki tubuh besar berotot serta belalai berotot.Hewan yang termasuk kelompok ini adalah gajah sumatera (Elephas maximus).Belalai gajah berfungsi seperti anggota badan kelima untuk mengambil makanan dan minum.Kulitnya longgar dan tebal.Gajah jantan memiliki gigi seri atas memanjang sebagai gading.
- Ordo Cetacea hidup di laut dengan tubuh berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung dan tidak ada kaki belakang.Tubuhnya tidak berambut dan memiliki lapisan tebal lemak sebagai insulasi.Lumba-lumba hidung botol (Tursiops aduncus), paus biru (Balaenoptera musculus), dan paus pembunuh (Orcinus orca) adalah mammalia yang termasuk Cetacea.
- Ordo Cornivora adalah kelompok mammalia yang memiliki dan kuku yang tajam dan runcing untuk menangkap dan memakan mangsanya.Kelompok ini disebut juga pemakan daging.Mammalia yang termasuk carnivora adalah anjing (Canislupus familiaris), Kucing (Felis silvestris), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), singa (Panthera leo) dan anjing laut (Caniformia pinniped).
- Ordo Rodentia memiliki gigi seri seperti pahat.Gigi serinya berjumlah sepasang di atas dan sepasang di bawah.Ggi seri tidak berakar sehingga tumbuh terus-menerus.Contoh rodentia adalah tupai, berang-berang, tikus,landak, dan mencit.
- Ordo Primata memiliki ibu jari yang dapat disentuhkan ke jari lain, mata menghadap ke depan, korteks serebal berkembang baik.Kelompok primata adalah beruk (Macaca sp.), orang utan (pongo pygmaeus), dan lutung jawa (Trachypithecus auratus).Manuasi (homo sapiens) digolongkan dalam primata.
Peran Vertebrata bagi manusia
Vertebrata dimanfaat manusia dalam berbagai hal, misalnya sebagai berikut :
- Sumber bahan makanan, misalnya daging, telur ayam, dan susu sapi
- Sebagai bahan baku industri tekstil, misalnya pemanfaatan rambut domba untuk dijadikan wol
- Sebagai objek penelitian, misalnya hewan mammalia
- Sebagai hewan peliharaan, misalnya anjing, kucing, kelinci atau burung.
Namum, beberapa jenis vertebrata ada yang merugikan manusia misalnya tikus.Tikus dapat menjadi hama tanaman pertanian
1. Pengertian
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.
Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang:
1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
2. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
3. Tubuh berbentuk simetris bilateral.
4. mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak.
Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:
1. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh
2. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang
3. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal)
4. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum
5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang
6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)
7. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma
Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu:
1. Kelas Pisces (Ikan)
2. Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia = hidup)
3. Kelas Reftilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)
4. Kelas Aves (Burung)
5. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui)
2. Filum-Filum Hewan Vertebrata
a. Kelas Pisces (Ikan)
Ciri utama Pisces sebagai berikut:
- Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air
- Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit
- Tubuh terdiri atas Kepala
- Rangka tersusun atas tulang sejati
- Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik
- Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang
Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain:
2. Ordo Apodes
Familia (1) : Angulidae
Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria)
Familia (2) : Muruenidae
3. Ordo Acthopterygi
Familia (1) : Parsidae
Species : Kakap (Lataes carca lifer)
Familia (2) : Muruenidae
4. Ordo Heterostonata
Species : Ikan lidah
5. Ordo Labysinthici
Famili : Analamtidal
Species : ikan bandeng (lates carca lifer)
Familia : scombridae
Species : tongkol (enthymus palamys)
6. Ordo Masacop Terygii
Famili (1) : chipeidae
Species : ikan bandeng (chonos-chonos)
Famili (2) : ikan salam (salmosalor)
7. Ordo Ostariophysi
Familia (1) : analamtidal
Species : kakap (lates carca lifer)
Famili : scmbridae
b. Kelas Amphibia
Ciri-ciri amphibia sebagai berikut:
- Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab
- Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam
- Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit. Telur dan berudu katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup di darat, berudu berbentuk seperti ikan yang bernafas dengan insang dan kulit, setelah masanya tumbuh kaki yang susut oleh kehidupan dan akhirnya ekor menghilang sementara itu insang berangsur-angsur menghilang dan digantikan oleh paru-paru kemudian katak menjadi dewasa.
- Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik.
- Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di luar tubuhnya (fertilisasi eksternal).
Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa ordo:
1. Ordo bymnofora / opoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor)
Species : ular, cacing (ichtyo phisgentmosus)
2. Ordo anura/solienta (amphibia tidak berekor tetapi memiliki kaki)
Famili : Ranidae
Species : Katak buduk, katak hijau (Kamacun crivoras)
Familia : hyhidae
Species : katak pohon (hyla SP)
3. Ordo wodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki)
Familia : pretidae
Species : aning lumpru (necturus onaculanu)
Familia : crypto bran chidae
Species : solomonder air (ripto bronchus akeganiesis)
c. Kelas reftilia (hewan melata)
Ciri-ciri hewan melata adalah sebagai berikut:
- Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin
- Bernafas dengan paru-paru
- Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan
- Umumnya bersifat avivar (bertelur), contoh kadal, dan vivipar beranak, contohnya ular.
- Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih belum sempurna.
Reptilia dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1) Ordo crocodilia
Familia : crocodylidae
Species : buaya sedang (crocodyeus bifocatus), buaya besar (crocodyes porosus)
2) Ordo chelonia
Familia (1) : crocodylidae
Species : penyu (chelaina nydas)
Familia (2) : tryony chidae
Species : kuya (try ony x cartilaginews)
Familia (3) : testudinidae
Species : kura-kura (euora ambirinesis)
3) Ordo cacerilia
Familia (1) : cacertidae
Species : cicak (hemidacty frenatus)
Familia (2) : geckonocdae
Species : tokek (gecko monarchis)
Familia (3) : henoermatidae
Species : kadal (heloderma SP)
Familia : varanidae
Species : komodo (voronus komodensis)
biawak (voronus salvator
4) Ordo Aphidia
Contoh; ular sawah, ular kobra dan sebagainya
d. Kelas aves (burung)
Ciri utama aves sebagai berikut:
- Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik
- Berdarah panas (homoioteral)
- Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan baik
- Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal)
- Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri.
Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1) Ordo colombiforines
Familia : columbidal
Species : perkutut (geopilia striata)
2) Ordo coraciiformes
Familia : arcedinadae
Species : telengket (harcy concholm)
3) Ordo grana cares
Familia (1) : ardidae
Species : bangau (reptotilas javanicus)
Familia (2) : rassidal
Species : mordar (parphyrio albus)
4) Ordo nato tores
Familia (1) : laridae
Species : dara laut
Familia (2) : pamilirostros
Species : bebek / itik (anus koshos)
Familia (3) : sphe niscidae
Species : pinguin (aptenodytes SP)
5) Ordo rapaces
Familia (1) : fontanida
Species : alap-alap (falco papuanus)
Familia (2) : strigi dae
Species : burung hantu (suba kukua)
e. Kelas Mamalia
Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut:
- Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumba-luma
- Berdarah panas
- Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak
- Otak berkembang dengan baik
- Fertilisasi internal
- Bernafas dengan paru-paru
- Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna
Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain:
1) Ordo dactyla
Species : Topis (clocidura marina)
Badak Jawa (rhino cerassoondaicus)
2) Ordo insectivora
Species : cecurut (cocidura mosina)
Tupai (tupaja javarita)
3) Ordo phalidata
Species : trenggiling (tubuh bersisik)
4) Ordo chiroptera
Species : kelelawar (micro chiroptera SP)
Kalong (megachiroptera SP)
5) Ordo marsupiala
Species : kucing (fell is catus)
Singa (fell is lion)
Harimau (fell is tigris)
Serigala (canislupus)
6) Ordo marsopialia
Species : kanguru (macropus)
Kuskus (plalanger)
7) Ordo prosboscidae
Species : gajah (elephan indicus)
Gajah Africa (loxoder africanus)
8) Ordo artidactyea
Species : kerbau (bubalus-bubalus)
Banteng (basssonduicus)
Kambing (capra faleoheri)
3. Sistem Pencernaan Pada Hewan Vertebrata
Proses pencernaan makanan dapat terjadi secara mekanik dan kimia. Pencernaan mekanik adalah proses yang mengubah makanan menjadi bagian-bagian yang kecil. Sedangkan pencernaan secara kimia adalah suatu proses pengubahan makanan dengan bantuan enzim pencernaan.
1. Sistem Pencernaan pada ikan
Misalnya, ikan mas mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan anus. Ikan mempunyai lidah yang pendek terdapat pada dasar mulut, lidah itu tidak dapat digunakan seperti lidah pada hewan lainnya. Ikan mas tidak mempunyai kelenjar ludah tetapi mempunyai kelenjar lendir dari mulutnya. Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan
2. Sistem pencernaan pada amphibia
Sebagai contohnya adalah katak mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, kloaka.
Untuk membantu menelan makanan, yaitu makanan tersebut dicampur dengan ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah. Pencernaan makanan berlangsung di dalam lambung katak mempunyai kelenjar pencernaan yaitu hati dan pankreas.
3. Sistem pencernaan pada reptilia
Seperti dicontohkan kadal yang mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Kadal mempunyai hati dan pancreas sebagai kelenjar pencernaan.
Lambung pada reptilia bentuknya sesuai dengan bentuk badannya, misalnya lambung kura-kura berbentuk agak bulat.
4. Sistem pencernaan pada burung
Sebagai contoh burung merpati mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka. Burung mempunyai hati dan pancreas, keduanya merupakan kelenjar pencernaan yang berada di luar saluran pencernaan.
5. Sistem pencernaan pada mamalia
Hewan mamalia misalnya sapi mempunyai lambung yang tersusun dari empat bagian yaitu perut besar (rimen), perut jala (reticulum) perut kilab (omosum), dan perut masam (obomasum). Makanan yang berupa rumput dan sebangsanya dari mulut melewati kerongkongan masuk ke dalam perut besar, dari perut besar makanan kembali ke mulut untuk dimumah, setelah dimumah makanan ditelan dan masuk ke dalam perut jala, kemudian ke perut kilab dan akhirnya ke perut masam.
B. Hewan Invertebrata
1. Pengertian
Hewan Invertebrata adalah yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata.
2. Filum-filum hewan invertebrata
a. Filum frotozoa
Frotozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan tumbuhan dan hewan, frotozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau vegetatif dengan cara membelah diri dan dengan cara seksuan / generatif konjugasi.
Filum frotozoa terbagi menjadi beberapa kelas:
1) Kelas hewan berambut getar (cikata)
2) Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda)
3) Kelas hewan berspora (sporozoa)
4) Kelas hewan berbulu cambuk (flogellato)
b. Filum forifera (hewan berfori)
Forifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh seperti tumbuhan yang melekat pada suatu dasar laut, jadi forifera dapat berpindah tempat dengan bebas, tubuh forifera seperti tabung yang memiliki banyak pori (lubang kecil pada sisinya dan mempunyai rongga di bagian dalam) forifera dapat berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.
Forifera terdiri dari tiga kelas:
1) Kelas corcorea
Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut yang dangkal, contoh; seghpha SP, charsarina SP
2) Kelas hexactinelida
Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Contohnya pnerorepa SP
3) Kelas demospangia
Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai rangka, contoh spongia SP
c. Filum coelentrata (hewan berongga)
Coelentrata berasal dari kata coilos (berongga) dan entron (usus) coelentrata mempunyai dua macam bentuk yakni bentuk pasif yang menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah.
Coelentrata terdiri dari 3 kelas;
1) Kelas anthozoa
2) Kelas hydrozoa
3) Kelas scyphozoa
d. Filum platyhelminthes (cacing pipih)
Kata platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, kata plays (pipih) dan hemlines (cacing). Platyhelminthes adalah yang mempunyai pipih. Hewan golongan ini mempunyai tubuh simetris bilateral, (kedua sisi sama), tubuh lunak dan tidak bersegmen (ruas) tetapi tidak mempunyai peredaran darah.
Platyhelminthes terbagi ke dalam tiga kelas yaitu:
1) Kelas turbellaria (cacing berambut getar)
2) Kelas trematoda (cacing isap)
3) Kelas cestroda (cacing pita)
e. Filum Mollusca (hewan lunak)
Sesuai dengan namanya, hewan lunak mempunyai tubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang dari bahan kalsium (kapur) mollusca bersifat hermoporit, mempunyai sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem pengeluaran
Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas;
1) Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram)
2) Kelas gastropoda (golongan siput)
3) Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi)
4) Kelas amphineura
f. Filum enchinodermata (hewan berkulit duri)
Kata di atas berasal dari bahasa Yunani echimos (landak) dan derma (kulit) semua hewan yang termasuk filum echinodermata biasanya hidup di laut, bentuk tubuhnya simetris radial (sisi tubuh melingkar sama). Mempunyai sistem ameudakral (sistem pompa air). Rangka dalam berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Daya generasinya amat besar.
Filum enchinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu:
1) Kelas bintang laut (asteroidal)
2) Kelas landak laut (echinoidal)
3) Kelas bintang laut (opiuroidal)
4) Kelas lilin laut (crinoidal)
5) Kelas teripong (holothuroidae)
g. Filum antropoda
Filum ini mempunyai Jumlah species yang paling besar dibandingkan filum-filum lain. Tubuh dan kaki beruasa-ruas dan simetris bilateral, rangka luar mengandung zat kimia. Antropoda mempunyai peredaran darah, tetapi darahnya tidak berwarna, pertumbuhannya lama mengalami metamorfosis (perubahan bentuk).
Filum antropoda terdiri atas:
1) Kelas serangga (insecta)
2) Kelas laba-laba (arachoidae)
3) Kelas udang-udangan (erustacea)
4) Kelas lipan (mynapoda)
Hewan vertebrata membutuhkan sistem rangka untuk menyokong berat tubuh. Hal tersebut diatasi dengan adanya endoskeleton (rangka dalam). Endoskeleton dapat tumbuh seiring dengan pertumbuhan tubuhnya. Endoskeleton tersusun dari tulang dan tulang dan otot bekerja sama dengan membentuk sistem gerak. Endoskeleton hewan memiliki bentuk khas, bentuk khas inilah yang memberi bentuk tubuh pada masing-masing jenis hewan.
a.Sistem Gerak Hewan yang hidup di Udara
Burung juga memiliki rangka dalam. Burung terbang dengan cara mengepakkan sayap. Gerakan sayap dapat dikendalikan oleh otot-otot terbang yang sangat kuat. Otot-otot tersebut melekat pada tulang dada. Burung memiliki dua otot terbang, ketika salah satu otot menarik ke bawah otot yang lain menarik sayap ke atas. Bulu burung (selain berfungsi untuk terbang, bulu-bulu pada burung juga berfungsi untuk menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya. Otot bekerja lebih efisien dalam keadaan hangat. Teknik terbang (Burung terbang dengan mengepakkan sayap, yaitu mengepakkan saya dari atas ke bawah untuk menimbulkan gerakan yang mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Gerakan mendorong dan mengangkatkan sayap, memerlukan kekuatan yang paling besar. Sementara pada saat mengangkat sayap, memerlukan kekuatan yang lebih kecil. Pada saat mengangkat sayap, burung menempatkan posisi sayapnya ke semula, untuk memulai gerakan gerakan mendorong dan mengangkat tubuh kembali
b.Sistem Gerak Hewan yang hidup di Air
Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan lebih sulit bergerak di air. Namun sebaliknya, air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan dengan udara. Beberapa hewan yang hidup di air memiliki struktur tubuh dan sistem gerak yang khas.
Untuk bergerak didalam air, ikan memiliki:
1)Bentuk tubuh yang aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan ketika bergerak didalam air;
2)Ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan ikan dalam air;
3)Sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak di inginkan;
4)Gelembung renang untuk mengatur gerakan vertical; Susunan otot dan tulang belakang yang flexsibel untuk mendorong ekor ikan didalam air.
c.Sistem Gerak Amphibia
Contoh amphibia adalah katak. Katak memiliki rangka dalam (endoskeleton). Rangka katak tersusun dari tiga kelompok tulang yaitu tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang anggota gerak. Katak adalah pelompat yang baik karena tungkai belakangnya panjang dan memiliki otot yang sangat kuat. Katak ini juga memiliki selaput renang di tungkainya sehingga bisa berenang. Selaput ini memberikan tekanan yang kuat melawan air sehingga terjadilah gerakan di air.
d.Sistem Gerak Reptilia
Ular dan buaya adalah contoh dari reptilia. Reptil memiliki rangkadalam, contoh pada gambar di bawah, gambar rangka ular). Rangka ular tesusun dari tualang tengkorak, tulang badan dan tulang ekor. Tulang badan ular terdiri dari ruas-ruas tulang belakang yang jumlahnya paling sedikit seratus ruas. Hal ini, akan memudahkan ular bergerak. Tulang rusuk ular tidak melekat pada tulang dada dan tulang belakang seperti manusia. Akan tetapi, akan dihubungkan dengan tulang belakang dengan tulang otot yang elastis. Hal ini memungkin ular untuk mengembangkan rongga dadanya misalnya pada saat menelan mangsa yang besar.
Bagaimana ular bergerak??? Ular bergerak dengan merayap, caranya ular membentuk tubuhnya berkelok-kelok mengelilingi batu atau dengan benda-benda ditanah kemudian ular menekan batu-batuan atau tanahdan menyebabkan ular dapatbergerak maju atau ke samping.
e.Gerak pada Mamalia
Hewan bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya. Untuk berenang, ikan menekan melawan air. Untuk terbang, burung menekan untuk melawan udara. Bagaimana dengan hewan-hewan darat?? Contoh salah satu dari mamalia yaitu kuda. Kuda memiliki rangka dalam menyokong tubuhnya. Seperti pada halnya manusia, alat gerak kuda adalah tulang-tulang yang dibantu otot-otot. Pada saat berjalan dan berlari, kaki belakang kuda menekan melawan tanah dan tubuh bergerak ke depan. Dalam mengamati gerakan kuda, paling tepat di mulai dari kaki belakang karena dari kaki belakang inilah kekuatan terbentuk.
- Jumlah ruang jantung : satu serambi (atrium) dan satu bilik (ventrikel)
- Peredaran darah : secara tertutup dan tunggal (searah)
- Bentuk eritrosit : punya inti
- Jumlah ruang jantung : dua serambi (atrium dextrum dan sinistrum) dan satu bilik (ventrikel)
- Peredaran darah : secara tertutup
- Bentuk eritrosit : punya inti
- Jumlah ruang jantung : dua atrium dan 2 ventrikel
- Peredaran darah : secara tertutup dan ganda
- Bentuk eritrosit : punya inti
- Jumlah ruang jantung : dua serambi dan dua bilik
- Peredaran darah : secara ganda
- Bentuk eritrosit : punya inti
- Jumlah ruang jantung : dua serambi dan dua bilik
- Peredaran darah : secara ganda
eproduksi seksual pada vertebrata diawali dengan perkawinan yang diikuti dengan terjadinya fertilisasi. Fertilisasi tersebut kemudian menghasilkan zigot yang akan berkembang menjadi embrio.
Fertilisasi pada vertebrata dapat terjadi secara eksternal atau secara internal.
Fertilisasi eksternal merupakan penyatuan sperma dan ovum di luar tubuh hewan betina, yakni berlangsung dalam suatu media cair, misalnya air. Contohnya pada ikan (pisces) dan amfibi (katak).
Fertilisasi internal merupakan penyatuan sperma dan ovum yang terjadi di dalam tubuh hewan betina. Hal ini dapat terjadi karena adanya peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina. Fertilisasi internal terjadi pada hewan yang hidup di darat (terestrial), misalnya hewan dari kelompok reptil, aves dan
Mamalia.
Setelah fertilisasi internal, ada tiga cara perkembangan embrio dan kelahiran keturunannya, yaitu dengan cara ovipar, vivipar dan ovovivipar.
Ovipar (Bertelur)
Ovipar merupakan embrio yang berkembang dalam telur dan dilindungi oleh cangkang. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang ada di dalam telur. Telur dikeluarkan dari tubuh induk betina lalu dierami hingga menetas menjadi anak. Ovipar terjadi pada burung dan beberapa jenis reptil.
Vivipar (Beranak)
Vivipar merupakan embrio yang berkembang dan mendapatkan makanan dari dalam uterus (rahim) induk betina. Setelah anak siap untuk dilahirkan, anak akan dikeluarkan dari vagina induk betinanya. Contoh hewan vivipar adalah kelompok mamalia (hewan yang menyusui), misalnya kelinci dan kucing.
Ovovivipar (Bertelur dan Beranak)
Ovovivipar merupakan embrio yang berkembang di dalam telur, tetapi telur tersebut masih tersimpan di dalam tubuh induk betina. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang berada di dalam telur. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induknya dan anak akan keluar dari vagina induk betinanya. Contoh hewan ovovivipar adalah kelompok reptil (kadal) dan ikan hiu.
1.Reproduksi Ikan
Ikan merupakan kelompok hewan ovipar, ikan betina dan ikan jantan tidak memiliki alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang, namun mengeluarkan ovum yang tidak akan berkembang lebih lanjut apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan melalui kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina mencari tempat yang rimbun olehtumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air.
Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar testis yang disalurkan melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dan keluar melalui kloaka, sehingga terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini terus berlangsung sampai ratusan ovum yang dibuahi melekat pada tumbuhan air atau pada celah-celah batu.
Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam.
Anak ikan yang baru menetas akan mendapat makanan pertamanya dari sisa kuning telurnya, yang tampak seperti gumpalan di dalam perutnya yang masih jernih. Dari sedemikian banyaknya anak ikan, hanya beberapa saja yang dapat bertahan hidup.
2.Reproduksi Amfibi (Amphibia)
Kelompok amfibi, misalnya katak, merupakan jenis hewan ovipar. Katak jantan dan katak betina tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak terjadi di luar tubuh. Pada saat kawin, katak jantan dan katak betina akan melakukan ampleksus, yaitu katak jantan akan menempel pada punggung katak betina dan menekan perut katak betina. Kemudian katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air. Setiap ovum yang dikeluarkan diselaputi oleh selaput telur (membran vitelin). Sebelumnya, ovum katak yang telah matang dan berjumlah sepasang ditampung oleh suatu corong. Perjalanan ovum dilanjutkan melalui oviduk.
Dekat pangkal oviduk pada katak betina dewasa, terdapat saluran yang menggembung yang disebut kantung telur (uterus). Oviduk katak betina terpisah dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok dan bermuara di kloaka.
Segera setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan juga akan menyusul mengeluarkan sperma. Sperma dihasilkan oleh testis yang berjumlah sepasang dan disalurkan ke dalam vas deferens. Vas deferens katak jantan bersatu dengan ureter. Dari vas deferens sperma lalu bermura di kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum akan diselimuti cairan kental sehingga kelompok telur tersebut berbentuk gumpalan telur.
Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi berudu. Berudu awal yang keluar dari gumpalan telur bernapas dengan insang dan melekat pada tumbuhan air dengan alat hisap.
Makanannya berupa fitoplankton sehingga berudu tahap awal merupakan herbivora. Berudu awal kemudian berkembang dari herbivora menjadi karnivora atau insektivora (pemakan serangga). Bersamaan dengan itu mulai terbentuk lubang hidung dan paru-paru, serta celah-celah insang mulai tertutup. Selanjutnya celah insang digantikan dengan anggota gerak depan.
Setelah 3 bulan sejak terjadi fertilisasi, mulailah terjadi metamorfosis. Anggota gerak depan menjadi sempurna. Anak katak mulai berani mucul ke permukaan air, sehingga paru-parunya mulai berfungsi. Pada saat itu, anak katak bernapas dengan dua organ, yaitu insang dan paru-paru. Kelak fungsi insang berkurang dan menghilang, sedangkan ekor makin memendek hingga akhirnya lenyap. Pada saat itulah metamorfosis katak selesai.
3.Reproduksi Reptil (Reptilia)
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.
4.Reproduksi Burung (Aves)
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok buruk tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang.
5.Reproduksi Mamalia (Mammalia)
Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut merupakan hewan vivipar (kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar, sehingga pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia jantan mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan (penis) ke dalam liang alat kelamin betina (vagina).
Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir pada vagina.
Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma yang dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens yang bersatu dengan ureter. Pada pangkal ureter juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang merupakan media tempat hidup sperma.
Sperma yang telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk untuk mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang selanjutnya akan menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi embrio dan fetus. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan banyak zat makanan dan oksigen yang diperoleh dari uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan tali pusar.
0 komentar: