Selasa, 30 April 2013

Manfaat Dan Keuntungan Membaca Al-Qur'an

 Manfaat, Keuntungan dan Kelebihan Membaca Al-Qur'an - Assalamualaikum, tidak bosan-bosannya saya mengatakan kalau saya hanya sekedar posting untuk belajar bersama, saya bukanlah ahli dalam hal agama, tapi saya ada keinginan untuk selamat di akhirat kelak. aamiin agar saya memiliki motifasi dan keinginan untuk bisa rutin membaca Al-Qur'an, maka saya harus cari tahu dulu kelebihannya dan saya share disini :)


    Pahala mengajarkannya
     Sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam:
    “Sebaik-baik kalian adalah siapa yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
      Pahala membacanya
      Sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam:
      “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur’an), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.”(HR. At-Tirmidzi)
        Keutamaan mempelajari al-Qur’an, menghafalnya, dan pandai membacanya
        Sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam:
        “Perumpamaan orang yang membaca al-Qur’an sedang ia hafal dengannya bersama para malaikat yang suci dan mulia, sedang perumpamaan orang yang membaca al-Qur’an sedang ia senantiasa melakukannya meskipun hal itu sulit baginya maka baginya dua pahala.” (Muttafaq ‘alaih)
        Pahala bagi orang yang anaknya mempelajari Al-Qur’an
        “Siapa saja membaca al-Qur’an, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orangtuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya yang sinarnya bagaikan sinar matahari, dan dikenakan kepada kedua orangtuanya dua perhiasan yang nilainya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanyapun bertanya, ‘Bagaimana dipakaikan kepada kami semuanya itu?’ Dijawab, ‘Karena anakmu telah membawa al-Qur’an.” (HR. Al-Hakim)
          Al-Qur’an memberi syafa’at kepada ahlinya di Akhirat 
          Sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam:
          “Bacalah al-Qur’an karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada para ahlinya.” (HR. Muslim) Dan sabda beliau shalallahu ‘alaihi wasalam:
          “Puasa dan al-Qur’an, keduanya akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari Kiamat…” (HR. Ahmad dan al-Hakim)
            Pahala bagi orang yang berkumpul untuk membaca dan mengkajinya
            Sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam:
            “Tidak berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah Ta’ala, sedang mereka membaca kitab-Nya dan mengkajinya, melainkan mereka akan dilimpahi ketenangan, dicurahi rahmat, diliputi para malaikat, dan disanjungi oleh Allah di hadapan para makhluk dan di sisi-Nya.” (HR. Abu Dawud)
              Fakta Ilmiah :
              “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).
              Dan Kami telah menurunkan dari Alquran, suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian
              (Q.S.17:82).
              Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.

              Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.

              Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Qur’an terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.

              Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberitahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an.

              Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an.

              Al-Qur’an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.

              Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur’an. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Al-Qur’an lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur’an memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).

              0 komentar:

              Kelebihan dan Kekurangan Jurusan IPA Dan IPS

              IPA:
              sebagian org banyak memilih IPA karena jurusan ini dapat mengambil jurusan IPS maupun IPA sendiri pada waktu memilih jurusan ketika kuliah.
              tetapi, jurusan ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.
              kelebihan:
              1. dapat mengambil jurusan apa saja ketika kuliah
              2. pelajaran matematika yang diterapkan lebih banyak
              3. jika ingin mengambil jurusan ipa tentu akan lebih mudah

              kekurangan:
              1. jika mengambil jurusan ips pada waktu kuliah nanti (ekonomi misalnya) akan mengalami kesulitan pada mata kuliah pengantar akuntansi. apalagi jika dosen yang mengajar itu menganggap para mahasiswa/i harus mencari ilmu sendiri
              2. lebih spesifik pada pelajaran ilmu alam. dan sedikit untuk mengetahui realita2 sosial yang ada di masyarakat. (karena tidak mendapat pelajaran sosial)


              IPS
              kelebihan:
              1. ketika memasuki kuliah yang berilmu sosial seperti ekonomi. tidak terlalu mengalami kesulitan
              2. penekanan untuk belajar mengenai kehidupan sosial yang ada
              3. menyadari tentang kehidupan sekeliling (sosial)

              kekurangan:
              1. sulit memasuki jurusan IPA ketika kuliah (baca: bukan tidak bisa! jurusan ini tetap bisa, hanya saja kalau mau masuk jurusan ipa nantinya, harus belajar lagi. tapi tetap bisa)


              jadi, sebenarnya tidak ada jrusan yang lebih "baik" secara umum. baik buruknya jurusan tegantung cita2 sendiri.
              sekarang balik ke kamu sendiri. cita2 nya jadi apa.
              kalau ingin jadi dokter atau arsitektur saya sarankan masuk IPA
              tapi, jika ingin masuk jurusan ekonomi sora chan sarankan masuk jurusan IPS. karena, kalau baru pertama kali menemui mata kuliah akuntansi ketika kuliah akan menyusahkan kmu sendiri lho. karena di sma itu dasarnya.

              fakultas yang dapat dimasuki IPA:
              smua jurusan

              fakultas yang dapat dimasuki IPS:
              semua jurusan. (tidak spesifik pada kedokteran dan tekhnik)
              tapi, seperti psikologi itu dapat dimasuki sama hal nya dengan IPA


              IPA atau IPS sama saja



              0 komentar:

              Sabtu, 27 April 2013

              Drama Sekolahan


              Cerita Hidup Si Ujang
              Karya Teater Mentari Mandiri
              Adaptasi Naskah “ Kisahku “ 
              Karya SMA 2 Selong
              Berjalan menghampiri sebuah rumah makan mewah. Sambil berkata “inilah hasil kerja kerasku selama ini (tersenyum)”. Mengingatkan kembali ke masa lalu. 
              Tanggal 10 Januari 2000, disaat umurku bru menginjak 4 tahun, aku sudah mengalami saat-saat tersulit dalam hidupku. Ayahku pergi meninggalkanku untuk selamanya karena penyakit jantung yang di deritanya 2 tahun belakangan ini. Sedangkan ibuku, hanya bekerja sebagai buruh cuci rumah tangga yang berpenghasilan tidak menentu. Suatu hari tanggal 8 Desember 2013, ketika aku akan berangkat sekolah, aku pamit untuk pergi ke sekolah. 
              Ibu Siti : (diatas tempat tidur sambil merapikan baju) uhuk..uhuk...uhuk... 
              Ujang menghampiri Ibu Siti 
              Ujang : mak... mak... 
              Ibu Siti : ott ... ngapo jang ? uhuk.. uhuk...uhukk 
              Ujang : ujang nak pegi sekolah dulu mak ee ? (sambel masang sepatu) 
              Ibu siti : iyo, ati-ati kau tu jang. Uhuk..uhuk...
              Ujang : mak, kamuuu saket mak ? 
              Ibu Siti : idak jang, dak papo. 
              Ujang : nah, itu mak batuk .
              Ibu Siti : idak, ini ni Cuma batok biaso, maklum carolah tuo jang.. uhukk..uhukkk.uhukk
              Ujang : nah kan , mak batok lagi, ujang dak nak sekolah be, ujang nak ngerewangi mak be.
              Ibu Siti : aidah.. apo dio pulok loroan ni  jang, sekolah lah sano. 
              Ujang : tapi mak.. 
              Ibu siti : tapi apo pulok jang, sudah sekolah lah sano.. cang..cang.. gek kau telambat.
              Ujang ; tapi mak, ujang ngeri gek mak tu mati pulok .. 
              Ibu siti : nah, kau ni jang, inget dak uji kato alm. Bapak kau tu “belajarlah dengan tekun dan
                 sukseslah kamu nak” nah inget kan kau.
              Ujang : iy mak inget, iyo sudah ujang pegi dulu mak ee .
              Ibu siti : iy nak. 
              Ujang : aidah dak usahlah sekolah aku mak ee.?
              Ibu siti : nah, kutangani jugo gek budak ini. Nak pegi dak kau, ? sekolah lah sano . 
              Ujang : iyo mak, iyo mak . Assalamu’alaikum 
              Ibu siti : Wa’alaikum salam 
              Berangkat sekolah. Sampai di sekolah tiba-tiba Nyayu memanggilku dari belakang.
              Nyayu : jang.. ujang.. jang.. 
              Ujang : (menoleh) 
              Nyayu : jang, kau sudah lom PR Ekonomi ? Minjam oii ? (mengeluarkan senyum termanisnya)
              Ujang : yu..yu.. kau ike minjam PR teros, kapan kau ni nak belajar nyo ? 
              Nyayu : yaahh.. jang alangke saroonyo pulok berasan dengan kau ni .
              Ujang : yo sudah, terakher ee aku minjemi kau, sekali lagi mahab be aku nak minjemi PR ke kau. 
              Nyayu : mokaseh jang, laen kali dak lagi aku nak nyontoh dengan kau. Yo sudah aku nak pegi dulu,
                buat PR akor dak ? 
              Ujang : ao.ao akorlah itu 
              Setelah Nyayu pergi, tiba-tiba Dede Chin datang dengan terengah-engah. 
              DeChin : jang, disini kau retinyo, aku becarian dengan kau, kau disuruh miss Uya ke ruangannyo. 
              Ujang : nah, ngapo ee, pagi-pagi miss Uya manggel aku ? 
              DeChin : nah, dak tau aku jang, meloroee. Coll cepetlah kau tu kesano.
              Ujang : yo..yo.. mokaseh deChin .. 
              Berjalan menuju ruangan Wali Kelas 
              Ujang : Assalamu’alaikum Miss. 
              Miss U : Wa’alaikumsalam. Ujang . silahkan duduk 
              Ujang : terimakasih miss. Kalau saya boleh tahu, ada apa miss memanggil saya ke sini ? 
              Miss U : ujang. Miss minta maaf sebelumnya. Tapi ibu harus mengatakan ini padamu. Jang, kata bu
                Suyatmi kamu belum bayar iuran sekolah. Apa itu benar ? 
              Ujang : iya bu, saya belum punya uang (sambil menunduk) 
              Miss U : ohya, ini ada surat titipan bu Suyatmi (menyerahkan surat) 
              Ujang : (menerima surat) terima kasih, bu. Saya pamit dulu. Assalamu’alaikum miss.
              Miss U : Wa’alaikum salam 
              Keluar dari ruangan Miss Uya. Ujang menuju kelas sambil berfikir. 
              Ujang : ai, cak mano aku nak ngasihke surat ini samo mak ? mak lagi demam mak itu ? aku dak
                 galak nyusahi mak. Aku ni lah besak. Pacaklah nyari duet dewek. 
              Sepulanng sekolah aku bertekad harus mendapatkan pekerjaan. 
              Ujang : misi bik, ado lokak gawean dak ? 
              Bi’ Yen : nah dak katek dek. 
              Ujang : iyahh bik, jadilah bik, aku nik butuh duet untuk bayar iuran sekolah aku. Aku ni pacak
                 begawe apo be bik 
              Bi’ yen : nah, maap nian dek tapi dak katek. 
              Ujang : ya alloh bik, tolong nian. 
              Bi’ yen ; idakkk  katek.. 
              Ujang : (menunduk sambel pegi)
              Bi’ yen : (bi’ yen kasian jingok ujang yang malang, teros manggel ujang) nang.. oi nang.. cubo kau 
                 keseni dulu. Siapo namo kau ni ? 
              Ujang : namo aku “Hajarul Aswadi” bik. Tapii biaso dipanggel “Ujang” 
              Bi’ yen : ohh. Bukan iy nian apo kau tu nak begawe ? 
              Ujang : iy bik.. 
              Bi’ Yen : yo sudah men cak itu. Kau pakek baju ini, aku dak galak jingok kau makek baju sekolah. 
              Ujang : mokaseh bik.. (senge-senge) 
              Saat itu, aku mulai bertekad untuk membayar iuran sekolah ku dengan hasil kerja ini. Dan
              aku tidak ingin ibu tahu tentang ini. sesampai dirumah. 
              Ujang : assalamu’alaikum mak.. 
              Ibu siti : wa’alaikum salam. Oi dari mano kau ni jang, emapi mak ini ari baru balek ni ? 
              Ujang : maap mak, tadi aku ado tugas kelompok samo kanti-kanti aku. 
              Ibu siti : ohyolah , ganti baju kau tu, teros makan dulu sano, ado nasi goreng special tu nah untuk
                  kau. 
              Ujang :  iyo mak. 
              Setelah ganti baju 
              Ujang : mak..mak dak makan apo ? 
              Ibu siti : idak lajulah jang, itulah siso mak makan tadi. 
              Ujang : baw mak temaga be aku (sambil menyantap nasi goreng)ohyo mak tu lah sehat apo ?  
              Ibu siti : ao, lah agak mending jang. Uhukk..uhuk..(manggil secara perlahan) ujang.. dulu sebelum bak kau pegi ninggalke kito, dio tu bepesen supayo kau tu jadi pengusaha besar. Itulah pesen dio terakher dio. 
              Ujang : iyo mak ujang janji, ujang akan menjadi seorang pengusaha besar. 
              Ibu siti : amiiinn... 
              Ujang : mak, jangan pegi ninggalke aku ee mak, mak tu harus jago kesehatan. Ujang sayang nian dengan mak... 
              Ibu siti : yak alloh jang, saket perut dengarnyo, nah jang azanlah, payo kito solat dulu. 
              Ujang : yo payoo mak. 
              Akupun seperti biasa selalu solat berjamaah dengan ibu. Keeskoan harinya pada saat pulang sekolah, aku selalu bekerja di toko Bi’ yen. Bi’ yen hanya tersenyum melihat semangatku bekerja. Hingga akhirnya aku bisa membayar iuran sekolah ku yang menunggak 2 bulan ini. sisanya aku tabung untuk keperluan berobat ibu dan keperluan sekolah yang lain. 3 bulan kemudian, ibu mendengar bahwa aku bekerja di toko Bi’ Yen. Ketika itu aku dapat job sampai lebih dari waktu magrib sehingga aku pulang agak larut. 
              Ujang : makk,, ujang balekk (keret)
              Ibu siti : ya ampun nak, tumbenkau ni balek malem nian?
              Ujang : tadi aku ngajari nyayu belajar mak. Carolah mak ngajari budak bebalan saroo. 
              Ibu siti : ohyosudah, mandilah sano kau tu. 
              Ujang : iyoo mak
              Terdengar keras suara ibu batuk dari kamarku. Setelah ganti baju aku menemui ibu. 
              Ujang : mak.. ngapo mak ? 
              Ibu siti : idak apo-apo nak, jang mak nak betanyo samo kau ? ado nian apo kau ttu begawe tempat bi’ Yen ? 
              Ujang : idak ai mak, kato siapo ? 
              Ibu siti : neh kau ni nak nyingok.i pulok ee, ku tangani gek, jujurla be nak. 
              Ujang : iy mak, maap mak maapi ujang 
              Ibu siti : ngapolah cubo kau ni ngiyoki mak ? (sedeh) 
              Ujang : yah, mak ujang mintak maap nian nah mak. Aku tu sayang dengan mak, dak galak nak nyusahi mak . 
              Ibu siti : iy jang, iy mak tau, tapi dak cak ini caronyo, mak dak pernah ngajari kau bekiyok, ngapo kau berubah cak ini jang. ?
              Ujang : berubah mak mano mak ? ujang ni nak sekolah teros mak, tapi ujang ni lah dak bayaran 2 bulan, nah berkat ujang begawe ni lah nah, laju tebayar di iuran sekolah mak. 
              Ibu siti : iy, tapi ngapo kau tu nak ngiyoki mak jang, mak ni maseh pacak nyekolahke kau tu. 
              Ujang : mak aku ni dak sampe ati pulok jingok mak saket cak ini begawe. 
              Ibu siti : maapi mak jang, lah nyusahi kau. Cubolah men bak mu maseh idop pasti kito ni dak bakal susah cak ini. 
              Ujang : maapke aku jugo mak. Lah ngiyoki kaum. Nah sudah besedeh terus ni mak, besok tu kan hari ibu mak ee. 
              Ibu siti : ao, jadi ngapo ? 
              Ujang : yoo, aku ni nak ngajak mak bejalan ke pasar, kalu be gek mak nak meli gincu. 
              Ibu siti : (senge-senge dewek) 
              Ujang : neh ngapo mak ini senge-senge dewek ? aii dak sabar aku nunggu besok mak.
              Ibu siti : nah jang, lah isya ari, col kito solat isya dulu. 
              Ujang : payoo mak, kito ngambek udhu dlu, kito lupoke masalah kito hari ini. kito bedoa samo alloh, supayo alloh ngasih kito jalan. Dan rencano besok dak orong. 
              Ibu siti : amiin, sudah payoo solat. 
              Seperti biasa aku dan ibu melaksanakan solat isya berjamaah. Sama seperti saat ini. tetapi saat selesai solat aku hendak mencium tangan ibuku, aku begitu terkejut dan sedih, melihat ibuku satu-satunya yang aku miliki telah tiada. 
              Ujang : noh, tetedok mak ni.. mak.. mak.. men nak tedok tu col pindah ke dalem be, makk.. oi mak.. neh mak ni nakoti aku be.. mak ... makk.. oi makkkk.. maapi aku makk 
              Ibu masih tidak menjawab tangisan ku, hanya senyum manis yang tergambar dari raut wajahnya. Ternyata ibu ku sudah tiada. Aku tak percaya semua ini.. padahal kami sudah berjanji pergi bersama besok dan hari ibu.. hanya mimpi bagiku . :’( 
              Akhirnya seperti keinginan ibu, dimakamkan di samping makam bapak. Malamnya aku membuka labum foto yang sudah lama tersimpan (nangis) *ost. Bunda 
              Setelah pulang sekolah, aku melanjutkan pekerjaanku sebagai kasir di toko Bi’ Yen. Saat sedang bekerja, tiba-tiba ada seseorang yang melambaikan tangannya. 
              M. stev : jang.. jang.. 
              Ujang : (sadar dari lamunan)
              M. stev : ooi jang ngapo kau ni melamun ? jangan galak melamun jang, gek kau ketegoran pulok.
              Ujang : aii. Dak papo mang. Dak katek apo-apo 
              M. stev : sudah dak usah nak ngiyokk kau tu ngapo ? 
              Ujang : ini mang. (ragu2) berapo hari yang lau, mak aku ni ninggal mang, jadi aku ni idop dewekan sekarang :’( 
              M. stev : aii dak kado jang ? kasian nian kau ni jang, yang sabar be jang ee. Ohyo siapo namo kau ni ?
              Ujang : iy lah mang, namo aku Hajarul Aswadi mang, tapi biaso dipanggel ujang.
              Bi’ Ros : dek ujang yang sabar be ye, jangan sedih igo, kau tu harus semangat, kau tu maseh ado masa depa, teros inget, “alloh tidak akan memberikan cobaan kepada hambanya apabila mereka tidak mampu menghadapinya” dan syokorilah apo yang ado sekarang.
              Ujang : iy bikk
              M. stev : iy jang, cubo kau jingok mamng ni dulu. (nyanyike lagu d’masiv) syukuri apa yg ada, hidup adalah anugrah...
              Bi’ Ros : yak alloh kakak. Alangke malu aku,, payoo balek kak. Payoo blekk... balekk.. balek..
              M. stev dan Ujang hanya tertawa :D 
              M. stev : yosudah berapo galonyo jang ?
              Ujang : 25600 mang.
              M. stev : nah, ku bayar 600 dulu ee, sisonyo masokii bon aku be, men ado sosok ambeklah kau. 
              Bi’ ros : iy ambeklah men ado sosokannyo, balek dulu ee jang. Assalamu’alaikum
              Ujang : wa’alaikum salam.. macet.. macet gawe mamang samo bibik itu ..(berotokan)
              Setelah kepergian mamang dengan bibik itu. Aku mulai bertekad untuk menata kehidupan ini. aku pun bekerja disana-sini untuk membiayai kehidupanku. 
              Saat dikelas aku sering melamun. Nyayu dan teman-teman yang melihatku bingun, kemudian menanyaiku. Saat itu bel istirahat berbunyi. Mereka pun mulai menghampiriku 
              Nyayu : jang, kau ni ngapo ?
              Ujang : idak papo yu, 
              Atul : sudah jang, dak usahlah nak ngiyok kau tu . 
              Nyayu : iy sudahlah jang, kau ni ngapo ? ado masalah apo ?
              De’chin : iy, cerito samo kami jang men ado masalah .
              Ujang : nah kamu ni, nak cerito apo ? 
              Atul : yoo,, masalah kau lah jang. 
              Ujang : nah kamu, aku ni tek masalah nian nah. 
              Nyayu : bebenar jang, tapi aku ni pening jingok.ii kau ni, ngelamun tulah. 
              Ujang : hmmm, sebenernyo aku ni nak muat angkatan kito ni lulus galo UN. Tapi mak mano caronyo ?
              Atul : ohh, cuman itu masalahnyo jang /
              Nyayu : aii men it, kecik igo orosan jang..jang..
              Atul : nah aku punyo ide, mak mano kalu kito muat kelompok belajar bae ? akor dak ? 
              Ujang : nah ! masok akal, tapi galak apo budak-budak itu ? 
              Nyayu : (gaya cak kepakaman) aii tenang bae jang, pacaklah aku ngorosinyo. Budak tu pasti galak men aku yang nyoroh . 
              Atul dan de’ Chin : bee,, pakam kau yuu. 
              De’chin : tapi , masok akal jugo, pasti norot galo budak samo nyayu ni, caro dio kan anak penjabat disekolah ini, bapaknyo yang punyo sekolah ini, dio ni Cuma sayang bebalan bee.. :D 
              Nyayu : aii, ngajak rusuh kau tu chin. 
              Atul : dak papolah yu, faktanyo memang cak it . 
              Nyayu : ao aii baseng kamulah. 
              Bel pun berbunyi aku pun masuk ke kelas 
              Akhirnya seperti rencana kami tadi sebagian besar siswa setuju untuk belajar bersama. Menjelang UN, kami mempersiapkan semuanya dengan matang. 
              Kebetulan, hari itu aku libur kerja sehingga aku dan teman-teman bisa berencana belajar bersama disekolah. Waktu akku menjelaskan soal yang ditanyakan Ontet dan Onet salah satu temanku.
              Ontet : anaseoo..oii jang, cak mano matematika nomor 2 ni ?
              Onet : jang, matematika nomor 3 ni cak mano pulok, pening aku jingoknyo ? 
              Ontet : anaseooo. Oi kau ni aku duluan tadi yang betanyo. 
              Onet : neh nak ngapo kau, serah ujang oii nak ngajari siapo duluan. Dio yang ngajari kau yang siru bedepak gek kau . 
              Ujang : sudah..sudah.. kamu beduo ini . gek kujelasi galo di papan toles tu. Mangko gek ngerti galoo. 
              Suasana belajar bareng pun mereka rasakan disana aku sangat senang melihat semangat mereka belajar. 
              Saat UN berlangsung, mereka semua larut dalam ketenangan menjawab soal sampai akhir UN berlangsung. 
              Keluar dari kelas. 
              Nyayu : yuhuuu !!! selesaii jugo woo UN . 
              Atul : huh!! Lega nian woii rasonyo sudah UN ni. 
              De’Chin : mokaseh yeh jang, oleh kau lah kami biso jawab soal-soal UN dengan lancar...... 
              Ujang : samo-samo, ini ni jugo karno kito rajen belajar. 
              Tiba-tiba Ontet dan Onet datang
              Ontet : anaseoooo,, oii jang..
              Ujang : oot ngapo ?
              Ontet : kami nak beterimokaseh samo kau jang, 
              Ujang : mokaseh untuk apo ?
              Onet : mokaseh soalnyo kau tu lah ngajari kami. 
              Yahh, kamu ni biaso bae. Ini kan oleh kito rajen dan semangat belajar.  Jadi, teroslah lakuke yang terbaek.. 
              Semua : do the bestt !!  
              Ontet : nah, mak mano kalu kito ngerayoke hari ini kito makan dikantin tengah be aku  yang traktir
              Nyayu : iyaaahhh, cak jolah2 nian tadi kau ni tet. Yosudah kito makan model pak masri bb, men kau tek duet pacaklah aku be yang mayarnyo. 
              Atul : nah akor, payoo kito makan tempat pak masri be. 
              De’chin : iy.. benoo.. beno..benoo
              Ontet : anaseooo, payoolah woo men cak it jangan nak belamo bb 
              Setiap hari selalu mereka gunakan untuk bersama-sama. Walaupun mereka semua sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Hari yang mereka tunggu-tunggu pun datang. Dan hasilnya mereka lulus 100% . kemudian kami melanjutkan kuliah kami ditempat yang kami sukai, aku melanjutkan kuliah ku dibiayi oleh orangtuanya nyayu .. 

              THE END 
              ....

              0 komentar:

              Selasa, 02 April 2013

              PUTRI PINANG MASAK


              Teater SMAN Ultra

              Mempersembahkan
              cerita rakyat


              “PUTRI PINANG MASAK”
              (Desa Senuro Ogan Ilir)



              Festival seni pelajar sumsel 2013
              Graha budaya jakabaring palembang
              23 dan 24 maret 3013

              PUTRI PINANG MASAK

              ·         Sutradara                             Siti Azizah
              ·         Pelaku :        
                          Indriyani                                Sebagai                     Putri Nafisah
                          Hajarul Aswadi                    Sebagai                     Sangsungging
                          Medy Dwi Putra                  Sebagai                     Sunan
                          Chindy Yunita Irawan       Sebagai                     Istri pertama
                          Santika Widarwasih           Sebagai                     Istri kedua 
                          Nelly Syaparingga             Sebagai                     Isti ketiga
                          Robiatul Adawiyah AM     Sebagai                     Dayang Markonah
                          Siti Azizah                             Sebagai                     Dayang Maimunah
                          Umam Asy’ari                      Sebagai                     Pengawal 1
                          Agung Setyawan                Sebagai                     Pengawal 2
              ·         Penata Musik :                                                        Abdullah Mustafa
                                                                                                  Fadli Saputra
                                                                                                  Imam Rafi’u
                                                                                                  Risky Dwi Saputra
              ·         Penata Artistik :                                                      Santika Widarwasih
              ·         Penyadur Naskah :                                                Chindy Yunita Irawan
              ·         Narator :                                                                    Mardiyani






              PUTRI PINANG MASAK
              Di sebuah kerajaan yang damai, terdapatlah seorang putri yang cantik jelita bernama Nafisah. Kecantikannya dan kulitnya yang sedikit kemerahan, menjadikan orang-orang memanggilnya Putri Pinang Masak. Banyak sekali lelaki yang jatuh cinta padanya, namun tidak satupun dari mereka yang diterima putri nafisah menjadi suami. Kenapa demikian? Karena banyak lelaki jahat yang tidak tulus cinta padanya, hanya menginginkan kekuasaan kerajaan dan juga menikmati kecantikannya. Putri Pinang Masak hidup untuk menunggu dan menunggu cinta sejatinya, ditemani dengan dayang-dayangnya yakni Markonah dan Maimunah. Namun ketika ia menemukan cinta sejatinya, takdir berkata lain.
              Markona mencari Maimuna

              Markonah                 : (muncul tiba-tiba) Oy Maimunah! Tebak apo yang aku
                                                    dapet hari ini!?
              Maimunah                : Naaah, disini kau retinyo, ngejoti bae kau ni!!
              Markonah                 : Tau dak kau, kemaren aku ditembak 10 cowook belagak!!!
              Maimunah                : Terus gue harus Harlem Shake sambil bilang WOOWW
                                                    gitu? (sinis)
              Markonah                 : Menurut kau kece dak?! 10 cowok coy!! 10 cowok!! Aah
                                                    bayangkelah. Apo jangan-jangan kau nih iri ye samo aku?
              Maimunah                : Mahip bae
              Maimuna                   : Tapi ini kenyataan Markona, kalu aku tuh lebih cantik
                                                    daripado kau.
              Maimunah                : Aish! Diem, diem, diem!! Aku tuh nyari kau bukan nak
                                                    dengeri bacotan kau, aku tuh nak ngasih kabar tentang
                                                    Putri Nafisah!.
              Markonah                 : Hah? Emang putrid Nafisah ngapo?
              Maimunah                : Belakangan ini putri tuh murung terus, caknyo dio lagi ado
                                                    masalah.
              Markonah                 : Hah? Ciyus? Miapah?
              Maimunah                : Cungguh deh, miayam. Serius oy aku nih
              Markonah                 : Oh kalu kato wong gaul tuh ee, putri tuh lagi G-A-L-A-U.
                                                    Alias galau!!
              Maimunah                : Aycacam, baseng kaulah, me ...

              *putri pinang masak datang, juru payung dan juru tepak bersembunyi*

              Putri Nafisah            : (menyanyi)
              Dayang-dayang      : *dorong-dorongan. Lalu kipas Maimunah terjatuh
              Putri Nafisah            : Siapo itu?
              Dayang-dayang      : Anjing….guk guk guk !!
              Putri Nafisah            : Keluarlah kamu beduo tuh, Markonah Maimunah ! Lagi
                                                    ngapoi kamu disitu?
              Markonah                 : Anu putri, tadi kato si Maimunah.*Markonah terdiam gara
                                                   gara dicubit Maiminah*
              Maimunah                : Anu putri, Belakangan ini kami tuh nyingok putri cak
                                                   murung itu.. Kami nih khawatir putri !!
              Putri Nafisah            : Idak, aku cuma ngeraso akan sesuatu yang buruk tejadi
                                                   samo aku. Aku  jugo sadar umur aku nih semakin tuo,
                                                   teros sampe sekarang aku nih belom punyo pedamping.
              Markonah                 : Tenang bae putri tuh! putri kan cantik dan pinter cak aku.
                                                   Pasti banyak lanang yang galak dengen putri, cak aku
                                                   kemaren nah hheehe
              Maimunah                : Hoy Markonah! Ado kaco dak kau nih? Jelas-jelas putri tuh jaoh lebih cantik daripada kau.
              Putri Nafisah            : Sudah sudah! Kamu beduo ini dak pernah nian nak serius.
              Markonah                 : Maaf putri
              Maimunah                : Eh, cak mano kalu putri melok kami maen bae? Biar putri
                                                   tuh dak galau lagi tentang semesteran! Eh maksud aku
                                                   tentang perasaan putri.
              Putri Nafisah            : Nah benar jugo!!
              Markonah                 : Sekalian kito ngecengi lanang belagak heheee..
              Maimunah                : Oydem gatal ini, berentilah pulo oy, nak muntah be aku
                                                   dengernyo!!
              Putri Nafisah            : Sudah, sudah, payo kita main!

                          Akhirnya  Putri Nafisah (Putri Pinang Masak), Dayang Payung, dan Dayang Tepak bermain di halaman. Tanpa mereka sadari, empat orang pengawal dari kerajaan seberang mengintipi mereka.
              Pengawal 1              : (mengendap-endap) Wah, banyaknyo betino cantik disini.
                                                   Ay yang sikok itu belagak nian oy!
              Pengawal 2              : Bener nian! kalu kito kasih tau sunan, pasti honor kito
                                                   ditambahnyo, secaro sunan tuh kan paleng galak yang cak
                                                   ini.
              Pengawal 1              : Alamak!! Pinter nian kau ini ee! Makan apo kau? Hah
              Pengawal 2              : Makan pempek laaah oy biar pinter!
              Pengawal 1              : Ay cacam, tekwan tu jugo lemak oo
              Pengawal 2              : Baseng kaulah, peh kito lapor ke sunan!
              Pengawal 1              : Peh!

              Di kerajaan seberang, ketika sunan dan para istrinya sedang berkumpul. Tiba-tiba datanglah para pengawal ke kerajaan.. 
              Pengawal 1              : (ngos-ngosan) Hosh hosh, itu, anu, sunan,  kami nak lapor
                                                   hosh tuan hoshhh.
              Pengawal 2              : Iyo sunan! Anu, hhh, cewek, hoshhh.
              Sunan                        : Kamu beduo nih ngapo? Aneh nian. Nganggu aku samo
                                                   bini-bini aku be!!
              Pengawal 1              : *mengatur nafas* hhh, Ado yang nak kulaporke samo tuan, di desa seberang, ado putri yang belaaagak nak matilah!
              Pengawal 2              : Bener nian tuan!
              Sunan                        : Hah! ciyus? Cacam, men cak itu, siapkelah beberapo
                                                   barang, nak kupinang dio men dio tuh memang cantik nian
                                                   yang cak uji kamu tuh.
              Istri 1                          : Whaaaaaaaaaaaaat? Kau nak bebini lagi beb?! Oydem kau
                                                   ini beb, lestrek kemaren be belom dibayar, mobel jugo
                                                   maseh kredet, lah nak bebini lagi pulo!!
              Istri 2                          : Yakwa kaaak, dedek nih nak kakak tulaah, mentau kakak
                                                   cak ini, dem cak butiran debu dedek ni laju.. cekit-cekit uy.
              Istri  4                         : Astaghfirullah akhi, ana pernah dengar dalam QS. Al
                                                   Hujurat ayat 13 Allah berfirman, “Hai manusia,
                                                   sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki
                                                   laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
                                                   berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
                                                   mengenal”, nah men kasus akhi nih mencak seorang laki
                                                   laki dan beribu perempuan, subhanallah, walahmdulillah,
                                                   wallahuakbar, laailahaillallah..
              Istri-istri                     : (menyanyi)Karena wanita ingin di mengerti, Lewat tutur
                                                   lembut dan laku agung, karena  wanita  ingin  di mengerti,
                                                   Manjakan dia dengan kasih sayang..

              Istri 1                          : Dimano beb perasaan kau nih sebagai cowok! Betino nih
                                                   bukannyo boneka, yang pacak kau beli, terus kau maen
                                                   maenken, kau pehape pulo, teros kau jadike kami nih
                                                   galau, ontong be dak  kau buang cak sampah kami, huh!
              Istri 2                          : Bener nian!! Move on tuh saroo, bukannyo
                                                   mudah..                                   
              Sunan                        : Alamaak, ngapo bidadari-bidadari cantik aku nih jadi
                                                   marah-marah cetar membahana ini? Tenang sayangku,
                                                   bebebku, cintaku, you’re the one in my
                                                   heart.
              Istri-istri                     : Preeeeeet
              Diam-diam, istri 1 dan istri 2 mencari putri Nafisah karena tidak ingin dimadu lagi. 
              Istri 2                          : Mano yee yang namonyo Puti Nafisah?
              Markonah                 : Siapo kau?
              Maimunah                : Apodio kendak kau disini?
              Istri 1                          : Seluu coy, kami kesini nih baek-baek!!
              Putri Nafisah            : Tenanglah kamu beduo, caknyo mereka nih gades baek
                                                   baek. Tolong jelasi dari awal ado rasan apo kamu beduo
                                                   kesini?
              Istri 2                          : Cak ini yee aku cuma nak ngasih tau kalu putri Nafisah tuh
                                                   harus cepet-cepet pegi dari sini.
              Maimunah                : Hah?? Nak ngelawak kau yee?
              Markonah                 : Ha-ha-ha, bebener be oo, putri kami yang anggun ini pacak dioser samo kamu bedua ini.
              Istri 1                          : Aku besumpah, aku adalah bini pertamo dari sunan yang
                                                   hidung belang.
              Istri 2                          : Dan aku bini keduonyo. Dio tuh punyo banyak bini. Dak
                                                   terimo kami dio bebini lagi!
              Istri 1                          : Dan sekarang dio bakal ngejadiken kau bininyo pulo! Kau
                                                   harus pegi dari sini! Mohon nian aku oy dengan sangat
                                                   nah, susah oo aku nih nak move on tuh.
              Putri Nafisah            : Dak galak! Aku idak nak pegi. Aku nak nyelametke diri aku
                                                   dan gades-gades di desa ini dari buayo darat itu.
              Istri 2                          : Yoo baseng kaulah. Yang jelas, kami lah ngingetken kau.
                                                   Kau harus waspada, sunan tuh dak bakal berenti sebelom
                                                   dio dapetke apo yang dio galak! Dio bakal menghalalke
                                                   segalo caro. Rawrr..
              Akhirnya istri pertama dan kedua sunan pulang..

              Markonah                 : Cak mano ini putri?
              Putri Nafisah            : Nah aku punyo ide.
              Maimunah                : Apo itu putri?
              Putri Nafisah            : Sudah melok aku be.
              Maimunah                : Pehh!!

              Akhirnya, Putri Pinang Masak melancarkan idenya untuk membuatnya terlihat jelek akan parasnya di hadapan sang Sunan. Ia memasak buah pinang dan menjadi air kehitaman, lalu menggunakannya pada sekujur tubuh sehingga parasnya yang cantik itu lenyap seketika.
              Keesokan harinya, sunan datang untuk meminang Putri Pinang Masak
              Sunan                        : Hallowww wanita cantik, saya sunan terganteng dari desa seberang ingin bertemu dengan Putri Pinang Masak yang terkenal dengan parasnya yang cantik.
              Markonah                 : Wihhh lumayan ganteng jugo oy sunan ini!
              Maimunah                : Hush! Kau nih inget-inget! Dia tuh punyo banyak bini!
              Markonah                 : Oh iyo ee! Is meluat aku
              Maimunah                : Apakah anda yakin ingin bertemu putri kami, tuan?
              Sunan                        : Tentu saja, bukan hanya ingin bertemu. Aku juga ingin meminangnya.
              Markonah                 : Baiklah kalo begitu.
              Akhirnya, Putri Pinang Masak keluar dengan kulit hitamnya..
              Sunan                        : Hah?? Kau kah?
              Putri Nafisah            : Iyo, ini aku. Ngapo? Tekejot kau?
              Sunan                        : Dasar kau penipu! kubunuh kau!!
              Lalu, Putri Pinang Masak pun berlari ke hutan dikejar oleh Sunan. Saat berlari, Putri menabrak seorang lelaki dengan tidak sengaja.
              Putri Nafisah            : Tolong aku!
              Sangsungging        : Ngapo? Ado apo emang?
              Putri Nafisah            : Sunan nak membunuh aku, tolong!!
              Sunan                        : Oy bangsat! Tunggu kau penipu!!
              Sangsungging        : Siapo kau?? Pengecot kau ini! Beraninyo cuma samo betino! Banci apo kau hah?!
              Sunan                        : Dak usah melok-melok kau ee! minggir dak kau?! Mendak tuh kusikat nian gek kau nih.
              Sangsungging        : Lajulah be, men kau pacak!!
              (sunan dan sangsungging pun berkelahi dan akhirnya Sunan pun kalah dan kabur)
              Sangsungging        : Sekarang kau lah aman. Kalo boleh tau siapo namo kau?
              Putri Nafisah            : Namo aku putri Nafisah.
              Sangsungging        :  (menyanyi lagu sempurna) Hhm, namo aku Sangsungging.
              Putri Nafisah            : Apo kau pendodok sini?
              Sangsungging        : Oh bukan, aku pendodok desa seberang. Aku kesini cuma nak nyari signal be, maklumlah hape borok. Maaf yee aku numbor kau tadi.
              Putri Nafisah            : Aku dak apo-apo kok. Ck mano dengan kau? Neh tangan kau luko yee! Peh kito mamper ke kerajaan aku dulu, teros kito obati luko kau.
              Sangsungging        : Payoo, peh.

              Semenjak itu, Putri dan Sangsungging selalu bertemu. Munculah benih-benih cinta di antara mereka. Akhirnya, Putri menemukan pria yang dia cari selama ini. Sangsungging adalah pria yang baik, dia melihat puteri Nafisah apa adanya. Setelah itu mereka berencana untuk menikah. Tapi manusia hanya bisa berencana dan tuhan yang memutuskan. Putri Nafisah terkena penyakit, dan semakin hari penyakitnya semakin parah.

              Maimunah                : Putri kau dak apo-apo kan?
              Put:ri Nafisah          : uhuk, uhuk, uhuk
              Maimunah                : Markonah!! Cepat kau cari Sangsungging!
              Markonah                 : Taa…tapi…
              Maimunah                : Cepet dikit Markonah! Putri bertahanlah, sebentar lagi sangsungging dateng.
              Putri Nafisah            : Caknyo, uhuk, ajalku lah dateng.
              Maimunah                : Putri jangan ngomong cak itu…

              (Markonah  menemui sangsungging)
              Markonah                 : Tuan, cepat! Putri Nafisah sekarat!
              Sangsungging        : Maksud kau apo dio tepak? Kau jangan maen-maen!
              Markonah                 : Idak oy ganteng! Aku nih serius, dio nak ketemu samo tuan! Cepat tuan!
              Putri Nafisah            : Ajal aku memang lah dateng. Aku besumpah supayo anak cucu kaum aku   agek dak punyo paras cantik cak aku, karena kecantikan itu cuma nak membawa kesengsaraan beh.
              Sangsungging        : Nafisah!?? Jangan pegi!!! Ngapo kau cak ini?? (Sangsunggisng menemui Nafisah)
              Putri Nafisah            : Maafi aku, tapi aku dak pacak....

                          Akhirnya, Putri Nafisah meninggal dunia dengan mengatakan sumpahnya bahwa tidak akan ada lagi wanita yang paras kecantikannya seperti Putri Nafisah karena hanya akan membawa kesengsaraan. Lalu, kerajaan pun dipimpin oleh Sangsungging. Semenjak itu, di kampung itu tidak ada lagi wanita yang kecantikannya melebihi kecantikan Putri Nafisah.
              Setelah itu pun dayang-dayang putri, kerabat kerajaan pergi melayat dan menguburkan putri Nafisah.

              Di kerajaan sunan....  *sunan dan istri-istri nya berkumpul*
              Pengawal 1              : *berbisik-bisik dengan Pengawal 2* Oy kato kabar burung ee, putri yang kito jingok cantik dulu itu tuh ee,, ko’ed coyy
              Pengawal 2              : Hah ?? Iyo apo bob?
              Sunan                        : Hoyyy ngapo kamu beduo tuh besek-besek tetangga tuh *menyanyi lagu bisik-bisik tetangga*
              Istri 1                          : Sudah, sudah!! Berentilah blago ni !
              Sunan                        : Nak aku pecat galo apo kamu ni!! uhukk uhuk (batuk)
              Istri 2                          : Dem kakak.. jangan marah sayang, inget umur kakak tu lah dak mudo lagi..
              Istri 4                          : iyo akhi, istighfar akhi, sesungguhnya marah itu datang dari setan akhi..
              Istri 1  dan 2              : Mulaiiiiii ceramahhh ..
              Sunan                        : Sudah bidadari-bidadari  ku, yayang kamu ni dak marah-marah lagi nah.
              Istri-istri                     : Iyoo buayoo..
              Para Pengawal        : Hahhaaaaaaa.....
              Sunan                        : Malah ketawoo,, nak mintak pecat niann cak nyo tuh!!
              Pengawal                 : Amponnn sunan..
              Sunan                        : Pecat nggak yah??
              Para Pengawal        : Jangan donk sunan..

              Sedangkan sunan bersama istri-istri nya pun selalu begitu.
              * menyanyi lagu petang lah petang*

                                                                          THE END ~


              0 komentar:

              Blogger Template by Clairvo