Sabtu, 10 Oktober 2015
PASAR OLIGOPOLI
KELOMPOK 6
NINA PAULINA 060312814190
NUR KOMARIAH 060312814190
R.A. AGUSTINI 060312814190
CHINDY YUNITA IRAWAN 06031381419059
DOSEN
PENGAMPU : DWI HASMIDYANI,
S.PD., M.SI.
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ilmu
ekonomi adalah suatu bidang studi yang sudah cukup lama berkembang. Dalam
kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat
secara keseluruhannya akan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat
ekonomi, yaitu persoalan yang menghendaki seseorang atau suatu perusahaan
ataupun suatu masyarakat membuat keputusan tentang cara yang terbaik untuk
melakukan suatu kegiatan ekonomi.
Dalam
perekonomian perusahaan-perusahaan dikembangkan untuk mengahasilkan barang dan
jasa yang diperlukan oleh individu, perusahaan lain, dan pemerintah.
Pemilik-pemilik perusahaan menjalankan kegiatannya untuk mencari keuntungan,
dan keuntungan yang maksimal hanya akan didapat apabila pemilik atau pemimpin
perusahaan membuat pilihan yang teliti.
Berdasarkan
hal di atas, maka dalam makalah kami ini akan membahas mengenai bentuk-bentuk
pasar yakni salah satunya yaitu pasar oligopoli.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian pasar oligopoli?
2. Apa
saja bentuk-bentuk dari pasar oligopoli?
3. Apa
saja ciri-ciri dari pasar oligopoli?
4. Rintangan
apa saja yang akan dihadapi oleh perusahaan baru yang akan memasuki pasar
oligopoli?
5. Apa
saja dampak positif dan negatif dari pasar oligopoli?
6. Bagaimana
keseimbangan harga dalam pasar oligopoli?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
PASAR OLIGOPOLI
Istilah
oligopoli berasal bahasa Yunani oligos polein yang berarti yang menjual
sedikit. Jumlah penjual dalam pasar ini tidak terlampau banyak, paling tidak
hinya 10-15 penjual. Apabila benar-benar hanya terdapat 2 penjual disebut
dengan pasar duopoli. Persaingan dalam pasar oligopoli cukup keras, mengingat
sedikitnya jumlah penjual. Perusahaan dalam pasar oligopoli akan selalu
memberikan reaksi apabila pesaingnya melakukan suatu keputusan/tindakan yang
mempengaruhi pasar. Dengan demikian masing-masing perusahaan merasa saling
tergantung dengan lainnya. Keputusan apapun yang akan diambil terutama
berkaitan dengan harga maupun kualitas pasti selalu dipertimbangkan untuk berbagai
kemungkinan reaksi yang harus dihadapi dari pesaingnya. Dalam pasar, oligopolis
mengahapi kondisi dilematis yakni bersaing atau bekerja sama dengan perusahaan
yang lain.
B.
BENTUK-BENTUK
PASAR OLIGOPOLI
Bentuk
pasar oligopoli dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu:
1. Oligopoli
ketat, dimana terdapat penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki pangsa
pasar 60% - 100%. Kesepakatan diantara mereka dalam menetapkan harga relatif
mudah. Sebagai contoh: Semen, Siaran TV, Perbankan Lokal.
2. Oligopoli
longgar, dimana terdapat penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki 40%
atau kurang dari pangsa pasar, kesepakatan diantara mereka untuk menetapkan
harga sebenarnya tidak mungkin. Sebagai contoh: Kayu, perangkat keras, perkakas
rumah (mebel).
C.
CIRI-CIRI
PASAR OLIGOPOLI
Pasar
oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur
dari industry dalam pasar oligopoly adalah: terdapat beberapa perusahaan
raksasa yang menguasai sebagian besar pasar oligopoli (katakanlah 70 sampai 80
persen dari seluruh hasil produksi atau nilai penjualan) dan di samping itu
terdapat pula beberapa perusahaan kecil. Beberapa perusahaan golongan yang
pertama (yang menguasai pasar) sangat saling mempengaruhi satu sama lain,
karena keputusan dan tindakan oleh salah satu daripadanya sangat mempengaruhi
perusahaan-perusahaan lainnya. Sifat ini menyebabkan setiap perusahaan harus
mengambil keputusan yang berhati-hati di dalam mengubah harga, membuat desain,
mengubah teknik memproduksi dan sebagainya. Sifat
saling mempengaruhi ini merupakan sifat yang khusu dari perusahaan dalam
pasar oligopoli, yang tidak terdapati dalam bentuk pasar lainnya.
Dalam
perekonomian yang sudah maju, pasar oligopoli banyak terdapat karena teknologi
sudah sangat modern. Teknologi modern mencapai efisiensi yang optimum hanya
sesudah jumlah produksi mencapai tingkat yang sangat besar. Keadaan ini
menimbulkan kecenderungan pengurangan jumlah perusahaan dalam industri.
Di
samping sifat penting yang baru diterangkan ini, pasar oligopoli mempunyai
beberapa cirri khas lain. Cirri-ciri tersebut diterangkan dalam uraian berikut.
1. Menghasilkan
barang standar maupun barang berbeda corak
Adakalanya perusahaan dalam pasar oligopoli
menghasilkan barang standar. Industry dalam pasar oligopoli yang demikian yang
sifatnya banyak dijumpai dalam industry yang menghasilkan bahan mentah seperti
produsen bensin, industry baaja dan aluminium dan industry bahan baku seperti
industry semen dan bahan bangunan. Di samping itu ada pula pasar oligopoly yang
terdiri dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang berbeda corak.
Barang seperti ini pada umumnya adalah barang akhir. Contoh dari pasar
oligopoli yang menghasilkan barang akhir adalah industry mobil dan truk,
industry rokok, dan industry sabun cuci dan sabun mandi.
2. Kekuasaan
menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tangguh
Dari dua keseimbangan ini, yang mana yang akan wujud
tergantung kepada bentuk kerjasama di antara perusahaan-perusahaan dalam pasar
ologopoli. Tanpa ada kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih
terbatas. Apabila suatu perusahaan menentukan harga, dalam waktu yang singkat
ia akan menarik banyak pembeli. Perusahaan yang kehilangan pembeli akan
melakukan tindakan balasan dengan mengurangi harga yang lebih besar lagi
sehingga akhirnya perusahaan yang mula-mula menurunkan harga kehilangan
langganan. Tetapi kalau perusahaan dalam pasar oligopoly bekerja sama dalam
menentukan harga, maka harga dapat distabilkan pada tingkat yang mereka
kehendaki. Dalam hal ini kekuasaan mereka untuk menentukan harga adalah sangat
besar, yaitu sama seperti dalam monopoli.
3. Pada
umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan
Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh
perusahaan oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pengeluaran
untuk iklan biasanya besar sekali untuk perusahaan-perusahaan yang seperti itu.
Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua
tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama. Perusahaan
oligopoli yang menghasilkan barang standar membuat pengeluaran untuk iklan yang
lebih sedikit. Iklan tersebut terutama untuk memelihara hubungan baik dengan
masyarakat.
D.
RINTANGAN
MEMASUKI INDUSTRI (Barrier to Entry) PADA PASAR OLIGOPOLI
Terdapat
jumlah perusahaan yang terbatas di dalam pasar merupakan suatu bukti nyata
bahwa perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk masuk ke pasar
oligopoli. Factor-faktor penting yang menyebabkan kesukaran memasuki pasar
oligopoly adalah:
·
Skala ekonomi
·
Perbedaan biaya produksi
·
Sifat-sifat produksi yang mempunyai
keistimewaan yang sukar diimbangi oleh perusahaan baru
Skala Ekonomi
Skala
ekonomi yang dinikmati oleh perusahaan yang terdapat dalam pasar oligopoli
dapat menjadi penghambat yang sangat penting kepada perusahaan baru untuk masuk
ke dalam industry itu. Apabila suatu perusahaan oligopolies dapat menikmati
skala ekonomi sehingga ke tingkat produksi yang sangat besar, ini berarti
semakin banyak produksinya semakin rendah biaya produksi per unit. Sekiranya
permintaan dalam pasar bertambah, perusahaan yang ada dalam industry akan
mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk memenuhi permintaan tersebut,
semakin efisien kegiatan memproduksinya. Ini akan menyukarkan kemasukan
perusahaan baru, karena pada mulanya luas pasaran barangnya hanyalah sebagian
kecil daripada perusahaan yang telah ada, dan oleh karena itu biaya produksi
per unit adalah lebih tinggi daripada dalam perusahaan yang lama.
Biaya Produksi yang Berbeda
Yang
dijelaskan di atas adalah biaya produksi per unit yang berbeda sebagai akibat
dari tingkat (jumlah) produksi yang berbeda. Di samping itu biaya produksi
dapat pula berbeda pada tingkat produksi yang sama. Biasanya pada setiap
tingkat produksi, biaya produksi per unit yang harus dikeluarkan perusahaan
yang baru adalah lebih tinggi dari yang dikeluarkan perusahaan lama. Ini
berarti kurva AC (biaya total rata-rata) perusahaan baru adalah lebih tinggi
daripada kurva AC perusahaan yang lama. Oleh karenanya perusahaan baru tidak
dapat menjual barangnya semurah seperti perusahaan lama. Keadaan ini menghambat
kemasukan perusahaan baru.
Terdapat
banyak factor yang menimbulkan kecenderungan perbedaan biaya produksi tersebut.
Yang penting adalah:
·
Perusahaan lama dapat menurunkan biaya
produksi sebagai akibat pengetahuan yang mendalam mengenai kegiatan memproduksi
yang dikumpulkan dari pengalaman masa lalu.
·
Para pekerjanya sudah lebih
berpengalaman di dalam mengerjakan pekerjaan mereka, dan ini menaikkan
produktivitas pekerja, yang selanjutnya memungkinkan penurunan biaya produksi.
·
Perusahaan lama sudah lebih dikenal oleh
bank, dan para penyedia bahan mentah dan oleh karenanya dapat memperoleh kredit
yang lebih baik dan harga bahan mantah yang lebih murah.
Keistimewaan Hasil Produksi
Keistimewaan
yang dimiliki oleh barang yang diproduksikan oleh perusahaan lama merupakan
sumber lain yang dapat menghambat kemasukan perusahaan baru. Keseimbangan ini
dapat dibedakan dalam beberapa bentuk. Yang pertama ialah karena barang
tersebut sudah sangat terkenal dan masyarakat sudah menaruh kepercayaan dan
penghargaan yang tinggi ke atas barang tersebut.tanpa dapat menawarkan barang
lain yang jauh lebih baik dari barang yang dikenal masyarakat ini, perusahaan
baru akan mengalami kesukaran untuk bersaing dengan baik di pasaran.
Keseimbangan
yang kedua adalah apabila barang tersebut sangat rumit yaitu ia terdiri dari
komponen-komponen yang banyak sekali sehingga sukar membuat dan memperbaikinya.
Barang seperti itu antara lain adalah mobil, televise, peti es, dan sebagainya.
Sifat barang yang rumit tersebut menyebabkan tidak semua pengusaha yang
mempunyai modal dapat masuk ke dalam perusahaan tersebut. Pengusaha tersebut
harus juga mengetahui cara-caranya membuat barang itu yang mutunya tidak kalah
dengan barang-barang yang sudah ada di pasar.
Selanjutnya
keistimewaan lain yang mungkin dimiliku oleh perusahaan dalam pasar
oligopoliadalah ia memproduksikan berbagai barang yang sejenis. Kalau ia
produsen rokok, maka rokok yang
diproduksinya terdiri dari berbagai bentuk dan jenis sehingga dapat menyediakan
berbagai produk seperti rokok berfilter dan cerutu yang diinginkan masyarakat yang
cita rasanya berbeda-beda. Perusahaan sabun mandi, sabuncuci, minuman ringan
dalam botol, dan produsen mobiladalah beberapa contoh lain dari
perusahaan-perusahaan yang sering kali memproduksikan sesuatu barang dalam
bentuk dan sifat, serta mutu yang sangat berbeda. Dengan cara ini pasarannya
meliputi golongan masyarakat yang lebih luas dan sebagai akibatnya sukarlah
untuk perusahaan baru memasuki pasar oligopoli.
E.
DAMPAK
POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF DARI PASAR OLIGOPOLI
Adapun
dampak positif dari pasar oligopoli, yaitu antara lain:
ü Terdapat
sedikit penjual karena dibutuhkan investasi yang besar untuk masuk kedalam
pasar.
ü Jumlah
penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat
tertentu.
ü Bila
terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan.
Adapun
dampak negatif dari pasar oligopoli, yaitu antara lain:
Ø Terdapat
rintangan yang kuat untuk masuk kedalam pasar.
Ø Akan
terjadi perang harga.
Ø Produsen
bila melakukan kerjasama (kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen.
F.
KESEIMBANGAN
HARGA
Setiap
tindakan yang dilakukan suatu perusahaan akan menimbulkan implikasi kepada
perusahaan lain. Apabila implikasi tersebut merugikan perusahaan-perusahaan
lain, maka mereka akan melakukan tindakan balasan.
Untuk
menganalisis perilaku produsen dalam pasar oligopoli dikembangkan berbagai
macam model, diantaranya adalah: Cournot, Bertrand, Edgeworth, dan lain-lain.
Namun, yang akan kami perkenalkan pada makalah ini hanya model kurva permintaan
terpatah (kinked demand curve).
Keterangan
Kurva
D1D1 menggambarkan permintaan yang dihadapi suatu
perusahaan oligopoli apabila dimisalkan perusahaan-perusahaan lain tidak
melakukan perubahan harga, walaupun perusahaan perusahaan yang pertama
melakukan hal itu (mengubah harga). Sedangkan kurva D2D2
adalah permintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli apabila dimisalkan
perubahan harga yang dilakukannya akan diikuti oleh langkah yang sama oleh
perusahaan-perusahaan lain. Seterusnya misalkan pada permulaannya harga yang
berlaku di pasar adalah P0. Maka jumlah permintaan adalah seperti
yang ditunjukkan oleh titik E, yaitu jumlahnya adalah sebanyak Q0.
a.
Efek
Penurunan Harga
Sekiranya
perusahaan dalam pasar oligopoli tersebut menurunkan harga penjualannya ke P1,
maka permintaannya akan bertambah ke tingkat yang ditunjukkan oleh titik C1.
Pertambahan yang besar ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu: langganan
perusahaan lain yang menghasilkan barang sejenis membeli barang yang harganya
telah menurun, dan segolongan konsumen membatalkan konsumsinya ke atas barang
pengganti dan menambah konsumsi ke atas barang yang mengalami penurunan harga
tersebut. Akan tetapi jika perusahaan lain mengikuti jejak perusahaan yang
pertama, yaitu juga menurunkan harga, permintaan hanya bertambah sampai ke tingkat
seperti yang ditunjukkan titik C.
b.
Efek
Peningkatan Harga
Perusahaan
oligopoli tersebut menaikkan harga ke P3. Kalau
perusahaan-perusahaan lain tidak mengubah harga, dan tetap menjual pada P0,
maka perusahaan yang menaikkan akan kehilangan banyak langganan. Pada harga P3
jumlah barang yang dapat dijualnya adalah seperti yang ditunjukkan titik A1.
Akan tetapi sekiranya perusahaan-perusahaan lain juga turut menaikkan harga,
perusahaan yang memulai menaikkan harga tidak akan kehilangan langganan dan
oleh sebab itu dapat menjual barangnya sampai ke tingkat yang ditunjukkan oleh
titik A.
Adalah
wajar untuk menganggap bahwa perusahaan tidak akan suka kehilangan langganan
dan akan merasa gembira mendapat langganan baru. Dengan demikian apabila suatu
perusahaan oligopoli mengubah harga penjualannya, reaksi perusahaan-perusahaan
lain adalah seperti berikut: (i) Mereka akan turut menurunkan harga apabila
perusahaan lain menurunkan harga supaya tidak kehilangan langganan, dan (ii)
Mereka tidak akan turut menaikkan harga apabila perusahaan lain menaikkan
harga, karena apabila harga tidak berubah mereka akan mendapat tambahan
langganan.
Keterangan
Apabila
kurva terpatah D1ED2 adalah bentuk kurva permintaan yang
dihadapi oleh semua perusahaan dalam pasar oligopoli, maka kurva MR1
adalah kurva hasil penjualan marginal apabila kurva permintaan adalah D1D1
dan kurva MR2 adalah kurva hasil penjualan marginal apabila kurva
permintaan adalah adalah kurva terpatah D1ED2, maka kurva
hasil penjualan marginal adalah kurva MR1 yang ditebalkan (dari atas
hingga ke titik A1) dan kurva MR2 yang ditebalkan (dari
titik A2 ke bawah).
G.
PEMAKSIMUMAN
KEUNTUNGAN PERUSAHAAN
Keterangan
Misalnya
pada mulanya biaya marginal adalah MC0. Untuk memaksimumkan
keuntungan MC0 harus sama dengan MR, maka berdasarkan keadaan dalam
Gambar 3 keuntungan maksimum dicapai apabila harga adalah P0 dan
jumlah produksi adalah Q0. Sekiranya terjadi perubahan ke aras biaya
produksi, misalkan biaya produksi mengalami kenaikan sehingga menyebabkan kurva
biaya marginalnya menjadi seperti yang ditunjukkan oleh MC2. Dari
keadaan Gambar 3 dapat dilihat bahwa keuntungan yang maksimum masih akan tetap
dicapai oleh perusahaan itu pada ketika harga adalah P0 dan jumlah
barang yang diproduksikan adalah Q0. Hanya setelah kurva biaya
marginalnya berada diatas MC2 keseimbangan untuk memaksimumkan
keuntungan akan mengalami perubahan. Dari keadaan dalam Gambar 3 dapat
disimpulkan pula bahwa selama perubahan biaya produksi tidak menyebabkan kurva
biaya marginal berada di atas MC2 atau di bawah MC1,
keseimbangan pemaksimuman keuntungan yang dinyatakan di atas tidak akan
mengalami perubahan. Dengan demikian, selama kurva biaya marginal memotong MR
diantara titik A1 dan A2 harga dan jumlah produksi
perusahaan tidak akan mengalami perubahan.
Berdasarkan
kepada analisis di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pasar oligopoli di mana
perusahaan-perusahaan tidak melakukan persepakatan di antara mereka, tingkat
harga adalah bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami perubahan. Ia
cenderung untuk tetap berada pada tingkat harga yang telah ditetapkan pada
permulaannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pasar
oligopoli yaitu pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja.
Adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar seperti
itu dinamakan duopoli.
Berdasarkan
analisis diatas dapatlah disimpulkan bahwa dalam pasar oligopoli dimana
perusahaan-perusahaan tidak melakukan kesepakatan diantara mereka, tingkat
harga adalah bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami perubahan. Ia
cenderung untuk tetap berada pada tingkat harga yang telah ditetapkan pada
permulaannya. Dan kemungkinan mengurangi persaingan dan memperoleh untung yang
tidak normal ini menimbulkan akibat yang kurang menguntungkan.
Apabila
terjadi perang harga dalam pasar oligopoli maka konsumenlah yang akan
diuntungkan, sebaliknya jika produsen-produsen melakukan kerjasama maka
konsumen yang akan dirugikan.
DAFTAR PUSTAKA
Sadono
Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi, 2002, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Tri
Kunawangsih Pracoyo dan Antyo Pracoyo, Aspek Dasar Ekonomi Mikro. 2006,
Jakarta: PT Grasindo
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/ciri-ciri-pasar-oligopoli.html
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/10/dampakpositifnegatif-pasaroligopoli.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: