Selasa, 29 Mei 2012

Chordata


BIOLOGY
I. Definisi
Chordata berasal dari bahasa Yunani. Chordata berarti tali, dawai atau senar.  Jadi, Chordata berarti hewan yang mempunyai korda dorsalis (notokord) yang memanjang sebagai kerangka sumbu tubuh di bagian punggung.
Filum Chordata adalah kelompok hewan, termasuk vertebrata dan beberapa binatang invertebrata yang memiliki ciri-ciri yang serupa. Semua anggota kelompok ini, pada suatu saat dalam kehidupan mereka, memiliki notokorda, tali saraf dorsal berongga, celah faring (pharyngeal slits), endostyle, dan ekor berotot yang melewati anus. Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki tulang belakang. Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata. Chordata terbagi menjadi empat subfilum: Vertebrata, Urochordata, Cephalochordata, and Hemichordata.
II.      Ciri – ciri
  •          Mempunyai chorda dorsalis, yaitu tali sumbu tubuh yang kemudian dapat berkembang menjadi columna vertebralis (tulang belakang)
  •          Tubuh berbentuk simetris bilateral dan triploblastik selomata
  •         Adanya sistem susunan saraf berbentuk pembuluh yang terdapat di sebelah dorsal dari notochord (kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur.Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.)
  •          Adanya celah faring
  •          Pada dinding faring ada sulci pada keadaan embrio, atau lubang-lubang pada keadaan larva atau seumur hidup. Lubang-lubang ini ialah celah-celah insang.
  •          Di dalam pusat susunan saraf ada rongga, seumur hidup atau hanya pada keadaan larva. Rongga ini disebut neuroceia
  •          Terdapat segmentasi pada susunan saraf dan otot
  •          Ada yang memiliki kranium dan ada yang tidak memiliki kranium (tidak bertengkorak)
  •          Memiliki sistem organ yang sangat kompleks.
Ukuran dan bentuk tubuh
  •         Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan, dan ekor pada sebagian vertebrata.
  •          Kulit tersusun atas dua bagian yaitu epidermis dan dermis dan menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar atau horn
  •          Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan
  •          Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan namun pada hewan darat hanya terdapat pada tingkat embrio
  •          Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak
  •          Sistem pencernaan memiliki kelenjar pencernaan, hati, dan pankreas
  •          Jantung beruang 2 hingga 4
  •          Darah menandung sel darah putih dan sel darah merah berhemoglobin
  •          Rongga tubuh mengandung sistem viseral
  •          Ginjal sepasang dengan saluran untuk mengeluarkan zat sisa
  •          Gonad sepasang pada betina dan jantan
Habitat
  •          Vertebrata hidup diberbagai habitat baik darat dan laut
III.    Klasifikasi Chordata
Berdasar ada tidaknya kranium (tengkorak), Chordata dibagi menjadi:
a. Acrania (tidak berkranium)
Acraniata dibagi menjadi 3 subfilum:
1) Hemichordata
→     Hewan ini hidup di laut, dengan bentuk tubuh seperti cacing dan transparan serta lunak
→     Tubuh bagian depan terdapat probocis atau belalai untuk membuat lubang pada lumpur atau pasir. Di dasar probosis terdapat leher, mengelilingi coelom, bentuk seperti krah baju. Badan (trunchus) berbentuk panjang agak pipih dan terdapat celah insang.
→     Chorda dorsalis hanya terdapat pada bagian anterior tubuh.
Contoh: Balanoglossus, Cephalodiscus sp.

2) Urochordata atau Tunicata
  •   Hidup di laut
  •   Tubuh transparan dan banyak terdapat celah insang
  •   Notochord dan sebagian sistem saraf umumnya hilang pada masa perkembangan
  •   Reproduksi seksual dengan kelamin hemaprodit. Reproduksi seksual dengan budding (tunas)
  •   Chorda dorsalis terdapat di dalam ekor pada masa larva selanjutnya chorda dorsalis dan ekor mereduksi.
  •   Hewan dewasa hidup menempel pada suatu tempat, larva dapat berenang dan hidup bebas.

Tunicata dibagi menjadi 3 kelas:
a) Ascidiaceae, contoh: Ascidia intertinalis.
b) Thallasea, contoh: Doliolum denticulatum.
c) Larvaceae, contoh: Appendicularia sp.
d) Molgula sp

3) Cephalochordata
Ciri-ciri:  Hidup  terkubur di bawah pasir perairan dangkal
  •  Tubuh transparan, seperti ikan pipih tanpa sirip dan memanjang
  •  Notochord  tampak memanjang di bagian dorsal tubuh dan tidak mengalami perubahan selama hidupnya
  •   Mulut dilengkapi dengan alat peraba yang disebut sirus
  •  Pada ujung anterior terdapat bintik mata dan pembau
  •  Bentuk memanjang dari ujung anterior sampai ujung posterior.
  •  Pembuluh dorsal berkembang biak, sampai dewasa punya celah faring. Disekitar faring terdapat banyak celah insang
  •   Memiliki kelamin terpisah dan mengalami fertilisasi eksternal
  • Contoh:  Branchiostoma sp . ( Amphioxus).
b. Craniata (berkranium)
yang merupakan Craniata adalah Vertebrata. Berdasar alat gerak, vertebrata dibagi menjadi 2 kelompok:
1)  Kelompok Pisces, alat gerak berupa sirip, meliputi:
a) Kelas Agnatha
  • Rangka terdiri atas tulang rawan, sirip tidak berpasangan.
  • Di bagian ventral tubuh terdapat mulut dan lubang hidung.
  • Tidak memiliki rahang dan sisik.  Tubuhnya panjang silindris.
  • Celah faring 5 pasang. Jantung 2 ruang: atrium dan ventrikel.
  • Hidup dilaut, bernafas dengan insang dan parasit pada ikan besar.
Contoh: ikan bermulut bundar (Cyclostomata), ikan lamprey (Petromyxin sp.), ikan hag (Polistotrema sp.), ikan Hantu ( Myxine sp.)
b) Kelas Chondrichtyes
Hewan yang tergolong kelas ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang rawan.Pada sebagian besar kelompok ikan ini, beberapa bagian kerangka diperkuat oleh butiran berkalsium.Ciri khas lainnya pada Chonrichthyes adalah :
  • mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh
  •  celah insang berjumlah lima, meskipun ada yang berjumlah tiga, enam, atau tujuh celah insang
  • kulit ulet dan kasar bergigi karena adanya sisik gelakoid
  • adanya sepasang pendekep (klasper) pada hewan jantan yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke kloaka betina
  • usus pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan lebih lama
  •  hati berukuran sangat besar untuk membantu pencernaan makanan
  •  fertilisasi terjadi secara internal
  • bersifat ovipar, yaitu mengeluarkan telur hasil fertilisasi, atau ovovivipar yaitu membawa telur hasil fertilisasi di dalam saluran telur selama perkembangannya hingga menetas
  • Endoskeleton semuanya terdiri dari tulang rawan.
  • Celah faring 5 pasang. Tidak punya tutup insang.
  • Bagian ventral tubuh terdapat lubang hidung dan mulut.
  • Kulit bersisik plakoid dan berlendir. Memiliki dua pasang sirip dan sirip ekor.
  • Hidup di laut, bernafas dengan insang.
  • Jantung terdiri dari 2 ruang, yaitu atrium dan ventrikel.
Contoh: ikan hiu (Squalus sp.), ikan hiu biru (Carcharius glaucus), ikan cucut macan (Galeocerdoryneri), dan ikan pari (Dicerobatis sp.), ikan pari macan (Taeniura lymma), Narcina sp.
c) Kelas Osteichthyes
Kelompok Osteichthyes ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat.
Ciri-ciri lainya adalah :
  • mulut terdapat di bagian depan tubuh
  • celah insang satu di masing-masing sisi kepala
  • sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah
  • kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit
  • adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak
  • usus panjang dan ramping menggulung
  • fertilisasi terjadi di luar
  • mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar
  • Ikan bertulang sejati. Endeskeleton terbuat dari tulang keras.
  • Di kepala terdapat sepasang mata, selaput pendengaran, celah mulut, lubang hidung, celah insang dan tutup insang.
  • Mulut berahang, bergigi, bersisik dan berlidah. Terdapat gurat sisi, indra mata, telinga dalam dengan tiga saluran.
  • Tubuh dilindungi kulit tipis, transparan, banyak kelenjar lendir, tertutup sisik. Contoh: ikan lele ( Ameiurus melas), belut (Anguilla sp.), kuda laut (Hippocampus sp.)
Kelompok  ikan  ini  hidup  di  laut  dan  dihampir  setiap  habitat  air  tawar. Osteichthyes mencakup subkelas Actinopterygii (yunani, aktin = berkas, pteryg = sirip) dan subkelas Sarcopterygii (Yunani, sarkodes = berdaging). Actinopterygii memiliki sirip yang ditunjang oleh duri panjang yang lentur sehingga disebut kelompok ikan bersirip duri. Contoh ikan bersirip duri adalah ikan mas (Cyprinus carpio), ikan cupang (Betta splendens), ikan gurami (Osphronemus gouramy), ikan badut (Premnas biaculeatus), ikan kakap merah (Lutjanus bitaeniatus), dan ikan louhan (Cichlasoma sp.). Sarcopterygii memiliki sirip dada dan sirip pelvis yang berotot. Sirip ini digunakan untuk berjalan d dasar perairan atau darat. Ikan yang termasuk kelompok ini adalah ikan bersirip lobus dan ikan paru-paru (lungfish). Contoh ikan bersirip lobus adalah coelancanth dengan nama spesies Latimeria chalumnae. Ikan paru-paru hidup di rawa dan kolam. Ikan paru-paru akan naik kepermukaan untuk bernapas. JIka perairan mengering saat musim kemarau, ikan paru-paru bersarang dalam lumpur.
2)  Kelompok Tetrapoda, alat gerak berupa kaki yang berjumlah 4 buah, meliputi:
a)      Kelas Amphibia
Kelas Amphibia umumnya hidup di dua tempat, yaitu darat dan air selama metamorfosisnya.
Sebagian besar Amphibia memiliki ciri-ciri khusus lainnya, yaitu :
  •  berkulit licin tidak bersisik
  •   menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm
  •   fertilisasi secara eksternal di air atau tempat lembab
  •   menghasilkan telur (bersifat ovipar) yang tidak bercangkang
Tidak semua jenis Amphibia hidup di dua tempat kehidupan. Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di air dan ada yang hanya di darat. Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis. Habitat saat larva di air, saat dewasa di darat. Kulit selalu basah (berlendir). Tidak bersisik. Anggota gerak 2 pasang untuk berjalan atau berenang. Alat pernapasan larva dengan insang, saat dewasa dengan paru-paru. Suhu tubuh poikilotermis (berdarah dingin). Warna kulit bermacam-macam karena adanya pigmen di dalam dermis. Berkembang biak secara kawin. Fertilisasi eksternal, Ovipar.
Amphibia terdiri dari tiga ordo, yaitu Anura, Urodela, dan Apoda.
(1)    Ordo Apoda (Amphibia tidak berkaki).
Apoda yang disebut juga sesilian merupakan amphibia tak berkaki. Bentuk tubuhnya seperti cacing tanah atau belut. Larva sesilian sangat menyerupai sesilian dewasa. Sesilian hidup terutama bersarang dalam lubang di tanah.
»        Berbentuk mirip cacing dengan ekor pendek.
»        Diantara mata dan hidungnya terdapat tentakel.
»        Hewan jantan memiliki alat kopulasi.
Contohnya adalah Ichtyophis glutinosus (Salamander cacing)
(2)   Ordo Urodela atau Caudata (Amphibia berekor dan berkaki).
Urodela merupakan kelompok amphibia yang memiliki ekor saat larva, muda dan dewasa. Tubuhnya berbentuk silinder memanjang serta memiliki kaki depat yang sama ukurannya dengan kaki belakang. Beberapa jenis ini hidup di air dan ada yang di darat. Hewan yang tegolong kelompok ini adalah salamander.
Bentuk larva sama dengan dewasa. Larva bernapas dengan insang sedangkan hewan dewasa dengan paru-paru, namun ada beberapa jenis hewan tetap memiliki insang walaupun sudah dewasa, misalnya Proteus dan Siren
Contohnya: Ranodon sp. Megalobatrachus japonicus.
(3)    Ordo Anura (Amphibia tidak berekor).
Anura memiliki ciri tidak berekor saat dewasa.Kaki belakangnya yang lebih panjang daripada kaki depan digunakan untuk melompat. Lidahnya besar, lengket, dan dapat dijulurkan untuk menangkap mangsanya.Bagi yang jantan memiliki kantong udara di kerongkongannya yang dapat mengeluarkan suara untuk menarik betina saat musim kawin. Tidak memiliki leher Fertilisasi eksternal.
Larva disebut berudu dimana berudu ini hidup di air dan bernafas dengan insang dan kulit. Untuk menjadi dewasa berudu ini mengalami proses metamorfosis. Hewan dewasa bernafas dengan paru-paru dan kulit yang selalu basah dan berlendir.
Contoh: Kodok Bangkong (Bufo terrestris), katak rawa (Rana limnocharis), katak hijau (Rana Pipiens)
b)      Kelas Reptilia
Bernapas dengan paru-paru dan berdarah dingin. Ruas ekor tulang tidak mengalami penulangan. Kulit kering bersisik, sisik dari zat tanduk. Tidak berkelenjar lendir maupun kelenjar keringat. Kulit luar dapat mengelupas sedikit demi sedikit atau keseluruhan. Reptil tetap dapat bernapas dengan paru-paru meskipun hidup di air. Alat gerak berupa 2 pasang kaki yang berjari-jari dan berkuku. Suhu tubuh poikiloterm. Berkembang biak secara kawin. Fertilisasi internal. Ovipar, ovovivipar, maupun vivipar. Jantung terdiri atas empat ruangan, yaitu dua atrium dan dua ventrikel.
Reptilia dibagi menjadi beberapa ordo:
(1) Ordo Squamata Dibagi:
(a) Subordo Lacertilia,
Gigi melekat pada rahang dengan lidah dapat menjulur serta kelopak mata dapt terpejam. contoh: cicak (Hemidactylus frenatus) , kadal (Lacerta agilis), komodo (Varanus Komodoensis), tokek.
(b) Subordo Ophidia atau Serpentes,
Tidak berkaki, lidah bercabang dua serta dapat dijulurkan dalam keadaan mulut tertutup. Kelenjar parotis yang dimilikinya menghasilkan racun yang dikeluarkan melalui taring. Memiliki penciuman tajam. Serta hanya memiliki satu paru-paru di sebelah kiri. Alat kelamin berupa hemipenis.  contoh: ular kobra (Naja tripudians), ular derik (Crotalus Horridus), ular sanca (Phyton reticulatus), ular air (Natrix sp.)
(2)    Ordo Chelonia (golongan kura-kura)
Bertubuh pendek dan lebar serta dilindungi karapas dan plastron. Tidak memiliki gigi dan lidah tidak bisa dijulurkan. Contoh: kura-kura rasaksa (Tetsuda gigantea), penyu hijau (Chelonia mydas), kura- kura air tawar (Chelydra serpentia).
(4)   Ordo Crocodilia atau Loricata
Berkulit tebal dengan lidah pipih yang tak bisa dijulurkan dan pada pangkal lidah terdapat lipatan transversal sebagai penutup faring sewaktu membuka mulut di air. Hewan di ordo ini juga tidak memiliki kandung kemih .Contoh: buaya Indonesia (Crocodylus porosus)
(5)    Ordo Rhynchochephalia
Hewan merupakan hewan primitif dan sebagian besar sudah punah dan menjadi fosil. Salah satu yang masih hidup adalah tuatara (hewan endemik New Zealand) yang memiliki nama latin Sphenodon punctatus
c)      Kelas Aves
Tubuh ditutupi bulu. Alat gerak bagian depan berupa sayap. Suhu tubuh homoiterm(berdarah panas). Alat pernapasan berupa paru-paru dan kantung udara.
Terbagi menjadi beberapa ordo, meliputi:
  • Yang telah punah yaitu Aepyornithiformes, Dinornithiformes, Hesperornis, Archaeopteryx dan Diatrymiformes.
  • Yang masih bertahan hidup antara lain:
-          Rosares -kaki berfungsi untuk mengais-: contohnya ayam buras (Gallus domestica), Maleo (Macrocephalon maleo)
-          Ratites -burung yang tidak dapat terbang-: burung unta (Struthio camelus)
-          Anseriformes –burung perenang- : itik (Anas platyrhynchos)
-          Ciconiiformes : flamingo (Phoenicopterus ruber)
-          Coraciiformes : Rangkong (Buceros rhinoceros)
-          Columbiformes-burung merpati- : merpati (Columba fasciata)
-          Apodiformes – burung dengung- : lelayang (Apus affinis)
-          Oscines –burung penyanyi-
d)      Kelas Mamalia
kelompok mammalia semuanya menghasilkan susu sebagai makanan anaknya. Susu dihasilkanoleh kelenjar (mammae) yang terdapat  di daerah perut atau dada. Mammalia disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya. Selain memiliki kelenjar susu, Mammalia juga berambut serta memiliki tiga tulang telinga tengah. Ketiga ciri ini tidak dimiliki oleh vertebrata lainnya. Pada paus dan lumba-lumba, rambut ada pada tahap tertentu perkembangan embrionya. Rambut mammalia tersusun dari protein yang disebut keratin. Rambut mammalia berfungsi tertentu, yaitu sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan lingkungan, segabai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin.
Tiga tulang telinga tengah yang dimiliki mammalia terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi.Ketiga tulang tengah berperan dalam pendengaran, yaitu meneruskan getaran suara dari membran timpani (gendang telinga) ke telinga dalam.
Ciri-ciri lain yang dimiliki sebagian besar mammalia adalah :
  •  geligi dengan berbagai ukuran dan bentuk
  •  rahang bawah tersusun dari satu tulang
  •  bernapas dengan paru-paru
  •  jantung beruang empat
  •  diafragma di antara rongga perut dan rongga dada untuk membantu pernapasan
  •  otak yang lebih berkembang dibandingkan vertebrata lain
  •  menggunakan energi metabolismenya untuk menjaga suhu tubuh tetap konstan sehingga digolongkan sebagai hewan endoterm dan homeoterm
  •  fertilisasi terjadi secara internal atau di dalam tubuh betina
  •  melahirkan anaknya sehingga termasuk hewan vivipar

Udah dula yahh J
Selamat membaca
J

1 komentar:

Senin, 21 Mei 2012

Langkah-langkah Mempengaruhi Guru



Cara kamu berkomunikasi dengan gurumu mempengaruhi penilaian guru terhadapmu. Pada umumnya, guru2 sangat suka dan terkesan dengan siswa yang menunjukkan perhatian sungguh-sungguh terhadap materi pelajaran dan mengajukan pertanyaan yang baik. Cara terbaik memperoleh penilaian baik dari gurumu, adalah menjadi siswa yang aktif di kelas.

Berikut ini beberapa strategi yang dapat kamu lakukan untuk menunjukkan ketertarikanmu dengan materi yang disampaikan guru di kelas :

1. Jangan mengkritik, menyalahkan, atau mengeluh terhadap guru tentang penampilannya (laki-laki/wanita),  lebih baik kamu memusatkan perhatian dan mendiskusikan materi pelajaran yang disampaikan.  

2. Ekspresikan dirimu agar gurumu tahu kamu paham atau tidak terhadap materi yang disampaikan  

3. Tersenyumlah :)

4. Panggillah nama guru dengan nama /panggilan yang disukainya.  

5. Dengarkan apa yang guru katakan tentang dirinya sehingga kamu lebih mengenal guru tersebut  

6. Pahamilah cara2 bertanya dan berdiskusi yang disukai guru tersebut...hal ini dapat kamu amati saat teman-temanmu bertanya kepada guru tersebut? jenis pertanyaan yang bagaimana yang disukainya?  

7. Biarkan guru tahu bahwa kamu memperhatikan apa yang dia sampaikan.  

8. Hindarkan perdebatan  

9. Kalau kamu bersalah, mengakui itu secepatnya dan dengan jelas dan tulus.  

10. Ajukan pertanyaan daripada memberikan perintah untuk menjelaskan.  

11. Pertanyaan yang kamu ajukan sebaiknya yang spesifik tentang bagian2 materi pelajaran yang belum jelas....jangan bertanya bahwa semua materi yang disampaikan guru belum jelas.  

12. Jangan mengeluhkan guru tentang bagaimana guru menyampaikan materi namun berusaha memahaminya...bila kamu merasa kurang dengan materi yang disampaikan carilah sumber2 lain seperti dari buku, teman2 ata guru lesmu.  

13. Biarkan pengajar mengetahui bahwa kamu sungguh-sungguh aktif dalam proses belajar mengajar di kelas.  

14. Selalu mempunyai buku catatan yang lengkap tentang materi yang disampaikan guru  

15. Kerjakan semua tugas dan PR dari guru dengan tepat waktu.
Bila kamu melakukan hal-hal tersebut di atas maka penilaian guru terhadap kita akan baik...sehingga akhirnya juga mempengaruhi nilai raport kita. Jangan banyak mengeluh bila guru kurang bisa menyampaikan materi...ingatlah sumber kefahaman kita terhadap materi bukan semata-mata dari guru....

0 komentar:

Blogger Template by Clairvo