Sabtu, 10 Oktober 2015

PENGGOLONGAN TES DITINJAU DARI SEGI BENTUK RESPONNYA DAN DITINJAU DARI CARA MENGAJUKAN PERTANYAA

PENGGOLONGAN TES DITINJAU DARI SEGI BENTUK RESPONNYA DAN DITINJAU DARI CARA MENGAJUKAN PERTANYAAN

KELOMPOK 4
LUSYANA SIMATUPANG                   06031281419030
M. ADJIE PRASETIO                             06031381419047
OKTAVIANA TRI ANDINI                   06031381419055
CHINDY YUNITA IRAWAN                06031381419059

DOSEN PENGAMPU   : Prof. Dr. H. M. DJAHIR BASIR, M.Pd
  DWI HASMIDYANI, S.Pd M.Pd


PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang penggolongan tes ditinjau dari segi bentuk responnya dan ditinjau dari cara mengajukan pertanyaan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang penggolongan tes ditinjau dari segi bentuk responnya dan ditinjau dari cara mengajukan pertanyaan ini dapat memberikan manfaat maupun pengetahuan lebih terhadap pembaca.
   

                                                                                Palembang, 17 September 2015
   
                                                                                                   Penyusun



DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………...       i
Daftar Isi ……………………………………………………………………       ii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang ……………………………………………………...       1
1.2              Rumusan Masalah …………………………………………………..       1
1.3              Manfaat Penulisan …………………………………………………..       1
BAB II: PEMBAHASAN
2.1       Pendahuluan …………………………………………………………      2
2.2       Verbal Test …………………………………………………………..      2
2.2.1    Pengertian Verbal Test ……………………………………………....      2     
2.2.2    Jenis-Jenis Verbal Test ………………………………………………      3
2.2.3    Contoh Soal Verbal Test …………………………………………….      4
2.3       Non-Verbal Test …………………………………………………….       6
2.3.1    Pengertian Non-Verbal Test ………………………………………...       6
2.3.2    Komunikasi Dalam Bentuk Non-Verbal ……………………………       6
2.3.3    Contoh Soal Non-Verbal Test ………………………………………       7
2.4       Tes Tertulis ………………………………………………………....        8
2.4.1    Pengertian Tes Tertulis ……………………………………………..        8
2.4.2    Bentuk-Bentuk Tes Tertulis …………………………………………       8
2.4.3    Contoh Soal Tes Tertulis …………………………………………....      10
2.5       Tes Lisan ……………………………………………………………       11
2.5.1    Pengertian Tes Lisan ………………………………………………..       11
2.5.2    Prosedur dan Perencanaan Tes Lisan ………………………….........       12   
2.5.3    Tata Cara Pelaksanaan Tes Lisan ……………………………….......       13
2.5.4    Manfaat Pertanyaan Dengan Tes Lisan ……………………………..       13
2.5.5    Contoh Soal Tes Lisan ………………………………………………      14
BAB III: PENUTUP
3.1       Kesimpulan ………………………………………………………….      15
3.2       Saran ………………………………………………………………...       15
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….      16
















BAB I
PENDAHULUAN

1.1              LATAR BELAKANG
Teknik tes merupakan alat pembuktian bahwa manusia berbeda satu sama lain. Adanya perbedaan individual itu sudah tentu turut serta dalam menentukan berhasil atau tidaknya individu tersebut dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Senada dengan perbedaan individu itu, maka perlu diciptakan alat untuk mengukur keadaan individu tersebut, alat ukur inilah yang disebut dengan tes. Tes adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau perintah sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan prestasi yang dibandingkan dengan nilai standar tertentu.

1.2              RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan judul dari makalah ini kami merumuskan beberapa masalah yang berupa pertanyaan. Berikut pertanyaan-pertanyaan yang kami buat :
1.      Apa yang dimaksud dengan verbal test?
2.      Apa yang dimaksud dengan non-verbal test?
3.      Apa yang dimaksud dengan tes tertulis?
4.      Apa yang dimaksud dengan tes lisan?


1.3              MANFAAT PENULISAN
Hasil penulisan ini diharapkan bermanfaat :
Bagi penyusun dan mahasiswa, menambah pengetahuan dan pemahaman tentang penggolongan tes ditinjau dari segi bentuk responnya serta ditinjau dari cara mengajukan pertanyaan dan cara memberi jawaban.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  PENDAHULUAN
Penggolongan tes ditinjau dari segi bentuk responnya (verbal test dan non-verbal test); dan ditinjau dari cara mengajukan pertanyaan dan memberikan jawaban (tes tertulis dan tes lisan).

2.2  VERBAL TEST
2.2.1        PENGERTIAN VERBAL TEST
Verbal test yaitu tes yang menghendaki respon (jawaban) yang tertuang dalam bentuk ungkapan kata-kata atau kalimat, baik secara lisan atau tertulis. Verbal test terdiri dari tes lisan (oral test) dan tes tulisan (written test).
Verbal test adalah bagian dari Tes Potensi Akademik (TPA). Verbal test berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (persamaan kata), tes antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, tes pengelompokan kata dan missing words test (melengkapi kalimat yang hilang). Tes ini biasanya tersiri atas 40 soal. Verbal test bertujuan untuk menilai efektifitas pelayanan menggunakan bahasa yang merupakan salah satu emelen penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara yang beragam akan terlihat kemampuan berbahasa, membaca dan memahami kata tertulis (Harry Tolley).
Tes penalaran verbal adalah tes yang di desain untuk menentukan sebaik apakah kemampuan seseorang dalam berbahasa, yang sering kali digunakan sebagai dasar untuk memperkirakan kemungkinan keberhasilan dimasa akan datang. Tes tersebut berfungsi mengukur kesiapan mental yang biasanya disebut tes kognitif, tes psikometrik atau tes kecerdasan. Tes penalaran verbal juga mengandung arti suatu penilaian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memfungsikan bahasa efektif atau yang dikenal sebagai bahasa baku. Tes ini dirancang untuk mengukur kemampuan seseorang untuk menemukan kesamaan di antara konsep-konsep yang berbeda dan untuk memanipulasi ide-ide pada tingkat abstrak. Sebagian besar employer yang menggunakan tes bakat dalam proses seleksi akan mencakup tes penalaran verbal karena ada beberapa pekerjaan yang sangat tidak memerlukan kemampuan untuk memahami, menganalisis dan menginterpretasikan informasi tertulis.

2.2.2    JENIS-JENIS VERBAL TEST
Berikut ini adalah jenis-jenis verbal test.
a.       Tes Potensi Akademik Persamaan Kata (Sinonim)
Soal dari tes persamaan kata ini meminta anda untuk mencari satu kata yang setara atau sama atau serupa maknanya dengan makna kata tertentu yang diminta.
b.      Tes Potensi Akademik Verbal Antonim
Tes antonim ini cukup sederhana. Anda diminta untuk mencari lawan kata atau kata yang bertentangan dengan kata tertentu.
c.       Tes Potensi Akademik Padanan Hubungan Kata
Jenis soal dalam tes ini meminta anda untuk mengidentifikasi atau mencari kesetaraan atau padanan hubungan antar kata yang diberikan. Kesetaraan hubungan ini harus anda analisa secara cermat untuk mendapatkan jawaban yang tepat. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan logika anda terhadap sebuah kondisi, untuk melihat sejauh mana anda memahami sebab-akibat suatu permasalahan.
d.      Tes Potensi Akademik Pengelompokan Kata
Tes pengelompokan kata ini meminta anda untuk menganalisa satu kata yang tidak identik atau tidak serupa atau tidak masuk dalam kelompok kata yang lainnya.



e.       Missing Words Tests
Pada contoh tes seperti ini, anda diminta untuk melengkapi atau mengisi kata yang hilang pada kalimat di soal. Kunci utama pada soal seperti ini terletak pada kecepatan dan daya kerja yang konsisten.

2.2.3    CONTOH SOAL VERBAL TEST
Berikut ini adalah contoh soal berdasarkan jenis-jenis verbal test, yaitu:
1.      Tes Potensi Akademik Persamaan Kata (Sinonim)
REKOGNISI = ….
a.       Pengakuan
b.      Pengembalian
c.       Tuntutan
d.      Perubahan
e.       Pemberitahuan
Jawaban: Pengakuan (a); Rekognisi adalah pengakuan; keadaan atau hal yang diakui; penghargaan; pengenalan.
2.      Tes Potensi Akademik Verbal Antonim
TANDUS  >< ….
a.       Subur
b.      Kering
c.       Gersang
d.      Kemarau
e.       Kerontang
Jawaban: Subur (a); Tandus lawan katanya adalah subur.
3.      Tes Potensi Akademik Padanan Hubungan Kata
PANAS : API :::
a.       Hujan : awan
b.      Abu : arang
c.       Terang : matahari
d.      Hangat : listrik
e.       Dingin : beku
Jawaban: Terang : matahari (c); Karena sebab dan akibat dari suatu keadaan atau kejadian.
4.      Tes Potensi Akademik Pengelompokan Kata
Dibawah ini manakah yang tidak termasuk dalam kelompoknya?
a.       Renaissantre
b.      Rockarock
c.       Readom
d.      Realizator
e.       Ruinz
Jawaban: Renaissantre (a); Semua kata tersebut diakhiri dengan konsonan, sehingga renaissantre tidak termasuk dalam kelompok kata diatas.
5.      Missing Words Test
Thunder sounds like an …. . Lighting causes thunder. The sound comes from the …. that …. gets very hot.
a.       Suddenly, ball, and explosion
b.      From, way, air
c.       Explosion, air, and suddenly
d.      Playing, home, and air
e.       Cute, garden, it
Jawaban: Explosion, air, and suddenly (c); Kalimat lengkapnya adalah Thunder sounds like an explosion. Lighting causes thunder. The sound comes from the air that suddenly gets very hot.




2.3       NON-VERBAL TEST
2.3.1    PENGERTIAN NON-VERBAL TEST
Non-verbal test merupakan tes yang menghendaki jawaban bukan berupa ungkapan kata-kata atau kalimat, melainkan berupa tindakan atau tingkah laku; jadi respon yang muncul berupa perbuatan atau gerakan-gerakan tertentu. Non-verbal test yaitu tes yang tidak menggunakan bahasa  (ungkapan kata atau kalimat) sebagai alat untuk melaksanakan tes, tetapi menggunakan tindakan tertentu berupa gambar, memberikan tugas dan sebagainya. Ini adalah tes yang didesain untuk mengukur kemampuan dalam membentuk kubus, mengorganisasikan gambar-gambar dari waktu tertentu dan urutan logika, membangun bentuk-bentuk dari bagian-bagian tertentu, dan lain-lain. Beberapa tes ini sering kali ditujukan untuk menjelajahi pikiran abstrak anda, atau yang kompleks maupun yang mendetail.

2.3.2    KOMUNIKASI DALAM BENTUK NON-VERBAL
Adapun beberapa komunikasi dalam bentuk non-verbal adalah sebagai berikut:
a.       Sentuhan
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
b.      Gerakan tubuh
Dalam komunikasi non-verbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau mengendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.
c.       Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur non-verbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti “mm”, “e”, “o”, “um”, saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.
d.      Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna.
e.       Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi non-verbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi non-verbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).

2.3.3    CONTOH SOAL NON-VERBAL TEST
Adapun contoh soal non-verbal test, yaitu:
Pilihlah yang berbeda dengan lainnya.
POHON               JAMUR
BURUNG           CACING
KARANG           WANITA
Jawaban: KARANG; KARANG adalah benda yang tidak hidup, sedangkan yang lainnya merupakan benda hidup.
2.4       TES TERTULIS
2.4.1    PENGERTIAN TES TERTULIS
Tes tertulis (pencil and paper test), yaitu tes di mana tester dalam mengajukan pertanyaan dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawaban juga secara tertulis. Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan cepat dan tepat (Indrakusuma, 1993:21). Nurkanca, (1986:58) menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan suatu tes tertulis ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian. Adapun hal-hal tersebut antara lain:
1)      Ruangan tempat tes di laksanakan hendaknya diusahakan setenang mungkin.
2)      Murid-murid harus diperingatkan bahwa mereka tidak boleh bekerja sebelum ada tenda untuk mulai. Hal ini untuk mengatur agar semua murid mulai bekerja pada saat yang sama.
3)      Selama murid-murid bekerja para pengawas tes dapat berjalan-jalan, dengan catatan tidak mengganggu suasana, untuk mengawasi apakah murid-murid bekerja secara wajar atau tidak. Murid-murid yang melanggar tata tertib tes dapat dikeluarkan dari ruang tes.
4)      Apabila waktu yang ditentukan telah habis maka semua pengikut tes diperintahkan untuk berhenti bekerja dan segera meninggalkan ruangan tes secara tertib. Para pengawas tes segera mengumpulkan lembaran-lembaran tes dan lembaran-lembaran jawaban peserta tes.
5)      Setelah alat-alat terkumpulkan maka pengawas tes supaya mengisi catatan-catatan tentang kejadian penting yang terjadi selama tes berlangsung.

2.4.2    BENTUK-BENTUK TES TERTULIS
Di sekolah seringkali digunakan tes buatan guru (bukan tes standardized test) ini disebut tes buatan guru (teacher made test). Tes yang di buat guru ini terutama menilai kemajuan siswa dalam hal pencapaian hal yang dipelajari. Dalam hal ini kita bedakan atas dua bentuk tes tulis yaitu sebagai berikut:
1.      Tes Subjektif
Secara umum tes subjektif adalah pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Maka dalam tes ini dituntut kemampuan peserta didik untuk menggeneralisasikan gagasannya melalui bahasa tulisan sehingga tipe soal subjektif lebih bersifat power test. Jumlah soal-soal bentuk subjektif biasanya tidak banyak, hanya sekitar 5-10 buah soal dalam waktu kurang lebih 90-120 menit. Soal-soal bentuk ini menuntut kemampuan peserta didik untuk dapat mengorganisir, menginterpretasi, dan menghubungkan pengertian-pengertian yang telah dimiliki.
2.      Tes Obyektif
Ada pun beberapa jenis tes tertulis berbentuk obyektif yaitu, sebagai berikut:
1)      Tes benar-salah (true-false)
Soal-soalnya berupa pernyataan-pernyataan (statement). Statement tersebut ada yang benar dan ada yang  salah. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan itu dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu betul menurut  pendapatnya dan melingkari huruf S jika pernyataannya salah.
2)      Tes pilihan ganda (multiple choice test)
Multiple choice test terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Atau Multiple choice test terdiri atas bagian keterangan (stem) dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif (option). Kemungkinan jawaban (option) terdiri atas satu jawaban benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh.

3)      Menjodohkan (matching test)
Matching test dapat kita ganti dengan istilah mempertandingkan, mencocokkan, memasangkan, atau menjodohkan. Matching test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai jawaban yang tercantum dalam seri jawaban. Tugas murid ialah mencari dan menempatkan jawaban-jawaban sehingga sesuai atau cocok dengan pertanyaannya.
4)      Tes isian (completion test)
Completion test biasa kita sebut dengan istilah tes isian, tes menyempurnakan, atau tes melengkapi. Completion test terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagiannya yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang harus diisi oleh murid ini adalah merupakan pengertian yang kita minta dari murid.

2.4.3        CONTOH SOAL TES TERTULIS
Berikut ini adalah beberapa contoh soal berdasarkan bentuk-bentuk tes tertulis, yaitu:
1.      Tes Subjektif
Adanya Topan di kepulauan Filipina selalu diikuti oleh curah hujan cukup besar di Pulau Jawa
SEBAB
Angin Pasat Tenggara tertarik ke Utara katulistiwa melalui Pulau Jawa, yang menambah banyaknya hujan.
2.      Tes Obyektif
·         Tes benar-salah (true-false)
Berilah tanda B jika pernyataan benar, dan S jika pernyataan salah!
1.      Ibu kota propinsi Jawa Timur adalah Surabaya (B)
2.      Kesenian Reog adalah kesenian yang berasal dari Jawa Barat (S)
·         Tes pilihan ganda (multiple choice test)
Cermatilah penggalan puisi berikut!
Masihku merasa angkuh
Terbang kenanganku jauh
Langit kan menangkapku
Walau kan terjatuh
Syair puisi yang di cetak miring menggambarkan majas ….
a.       Metafora
b.      Klimaks
c.       Antithesis
d.      Personalifikasi
e.       Hiperbola
Jawaban: personifikasi (d); Majas personifikasi adalah majas yang menghidupkan atau mengorangkan benda.
·         Menjodohkan (matching test)
Ibu kota Jepang                             Jakarta
Ibu kota Rusia                               Tokyo
Ibu kota Indonesia                                    Moskow
·         Tes isian (completion test)
Pada tanggal …. Republik Indonesia menyatakan kemerdekaan.
Jawaban: 17 Agustus 1945

2.5       TES LISAN
2.5.1    PENGERTIAN TES LISAN
            Tes lisan adalah tes dimana tester mengajukan pertanyaan secara lisan dan testee memberikan jawabannya secara lisan pula. Thoha (2003:61) menjelaskan bahwa tes ini termasuk kelompok tes verbal, yaitu tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan. Dari segi persiapan dan cara bertanya, tes lisan dapat dibedakan  menjadi dua yakni:

a.       Tes lisan bebas
Tes lisan bebas yaitu pendidik dalam memberikan soal kepada peserta didik tanpa menggunakan pedoman yang dipersiapkan secara tertulis.
b.      Tes lisan berpedoman
Pada tes lisan berpedoman adalah pendidik menggunakan pedoman tertulis tentang apa yang akan ditanyakan kepada peserta didik.

2.5.2    PROSEDUR DAN PERANCANGAN TES LISAN 
Nurkanca, dkk (1986:60) menjelaskan bahwa hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan tes lisan antara lain adalah sebagai berikut.
a)      Pertahankanlah situasi evaluasi dalam pelaksanaan tes lisan. Guru harus tetap menyadari bahwa tujuan evaluasi adalah untuk mendapatkan gambaran tentang prestasi belajar yang dicapai oleh murid-murid.
b)      Janganlah guru membentak-bentak seorang murid karena murid tersebut memberikan  jawaban yang menurut penilaian guru merupakan jawaban yang sangat “tolol”.
c)      Jangan pula ada kecenderungan untuk membantu seoarang murid yang sedang di tes dengan memberikan kunci-kunci tertentu karena kita merasa kasihan atau simpati pada murid tersebut. Hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip evaluasi karena kita bertindak tidak adil terhadap murid yang lain.
d)     Siapkanlah terlebih dahulu suatu rencana pertanyaan serta score jawaban yang diminta untuk setiap pertanyaan. Hal ini untuk menjaga agar guru jangan sampai terkecoh oleh jawaban yang ngelantur dari murid-murid.
e)      Laksanakanlah skoring secara teliti terhadap setiap jawaban yang diberikan oleh murid.


2.5.3    TATA CARA PELAKSANAAN TES LISAN
Ada pun tata cara pelaksanaan tes lisan adalah sebagai berikut.
o   Langsung kepada individu; Pertanyaan yang akan dipertanyakan langsung di berikan kepada siswa.
o   Menyebar kepada semua siswa; Guru menunjuk beberapa orang siswa untuk menjawab beberapa pertanyaan yang di berikan oleh guru tersebut.
o   Retorik; Guru bertanya, siswa diberi waktu untuk menjawab, tetapi guru yang menjawab.
o   Balikan; Pertanyaan siswa dijawab guru selanjutnya guru bertanya lagi kepada siswa yang bertanya.
o   Terusan; Pertanyaan peserta dibalikan untuk dijawab oleh peserta lainnya.

2.5.4    MANFAAT PERTANYAAN DENGAN TES LISAN
Ada pun manfaat dari memberikan pertanyaan dengan tes  lisan adalah sebagai berikut.
o   Mengembangkan pemahaman siswa.
o   Mengembangkan kemampuan berpikir dan membuat keputusan.
o   Mengaktifkan kedua belah pihak guru dan siswa.
Pengembangan tes lisan pada dasarnya sama dengan tes uraian. Perbedaannya adalah selain dalam pelaksanannya, juga keragaman dari item yang diberikan kepada responden. Pada tes uraian satu format item dapat diberikan pada satu kelas responden, sementara pada tes lisan satu format item hanya dapat diberikan pada seorang responden atau paling banyak pada tiga orang responden saja. Hal ini dilakukan untuk menghindari responden berikutnya dapat menebak item yang akan diberikan.


2.5.5    CONTOH SOAL TES LISAN
Adapun contoh soal tes lisan adalah sebagai berikut.
Sebutkan 10 nama Malaikat yang wajib kita imani beserta tugasnya!
1.      Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah kepada nabi dan rasul
2.      Malaikat Mikail yang bertugas member rizki/rejeki kepada manusia
3.      Malaikat Israfil yang memiliki tanggung jawab meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat
4.      Malaikat Izrail yang bertanggung jawab mencabut nyawa
5.      Malaikat Munkar yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur
6.      Malaikat Nakir yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada alam kubur bersama Malaikat Munkar
7.      Malaikat Raqib yang memiliki tanggung jawab untuk mencatat segala amal baik manusia ketika hidup
8.      Malaikat Atid yang memiliki tanggung jawab untuk mencatat segala perbuatan buruk/jahat manusia ketika hidup
9.      Malaikat Malik yang memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka
10.  Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu syurga








BAB III
PENUTUP

3.1       KESIMPULAN
Verbal test yaitu tes yang menghendaki respon (jawaban) yang tertuang dalam bentuk ungkapan kata-kata atau kalimat, baik secara lisan atau tertulis. Verbal test terdiri dari tes lisan (oral test) dan tes tulisan (written test).
Non-verbal test merupakan tes yang menghendaki jawaban bukan berupa ungkapan kata-kata atau kalimat, melainkan berupa tindakan atau tingkah laku; jadi respon yang muncul berupa perbuatan atau gerakan-gerakan tertentu.
Tes lisan adalah tes dimana tester mengajukan pertanyaan secara lisan dan testee memberikan jawabannya secara lisan pula.
Tes tertulis ialah tes, ujian atau ulangan, yang dialami oleh sejumlah siswa secara serempak dan harus menjawab sejumlah pertanyaan atau soal secara tertulis dalam waktu yang sudah ditentukan. Bentuk-bentuk tes tertulis ada dua macam yaitu Tes Subjektif dan Objektif.

3.2       SARAN
            Dengan adanya penyajian makalah ini dihaparkan bagi pembaca maupun penulis dapat lebih memahami dan mengerti materi tentang Varbal Test, Non-Verbal Test, Tes Tertulis, dan Tes Lisan. Serta makalah ini dapat dijadikan acuan dalam dalam pembelajaran.




DAFTAR PUSTAKA

Basir, Djahir, & Dwi, Hasmidyani. 2013. EVALUASI PROSES DAN HASIL
          BELAJAR. Palembang.
Chareka, Briyan H, & Prety, Rosyidin. 2014. GAPAI MIMPIMU LOLOS
           SBMPTN SAINTEK 2014. Yogyakarta: Jalur Mas Media
          tes.html                                                             

0 komentar:

Blogger Template by Clairvo