Wah, sepertinya segar sekali bisa
minum es jeruk di samping, begitulah yang pertama saya rasakan bila
disuguhi segelas es jeruk. Namun sepintas saya melihat dan melamun,
cantik juga es batu yang mengambang di gelas itu, kayak balok kayu di
air saja. Tapi es batu kan air yang didinginkan? Seharusnya tenggelam,
karena zat yang didinginkan biasanya massa jenisnya semakin besar, kok
es nya tidak tenggelam?

Air
merupakan senyawa kimia. Senyawa dapat diartikan sebagai gabungan dari
beberapa unsur kimia (atom). Rumus kimia air adalah H2O, yang berarti
gabungan dari 2 atom Hidrogen (H) dan 1 atom Oksigen (O). Gabungan dari
2 buah atom atau lebih disebut molekul. H2O dapat kita sebut sebagai
satu molekul air. Molekul air bersifat dipole (memiliki 2 kutub), yang
bermuatan negatif di oksigen atom, dan positif pada Hidrogen atom.
Sehingga terjalin ikatan antara molekul air, yang dikenal dengan ikatan
Hidrogen. Air memiliki sifat yang unik dibandingkan dengan zat lain,
umumnya benda lain memiliki masa jenis (Rho) yang besar dalam bentuk
padat, tapi tidak dengan air. Pada suhu 4°C air memiliki masa jenis
terbesar, pada bentuk cair. Bila suhu diturunkan masa jenisnya kembali
mengecil, fenomena ini dikenal dengan sifat anomali air.
Grafik massa jenis air terhadap temperatur (celcius)

Rahasia anomali air sesungguhnya berkaitan erat dengan kelangsungan
makhluk hidup di belahan bumi yang memiliki musim dingin yang sangat.
Anomali tersebut telah menjadikan berat jenis es lebih kecil daripada
air karena volume es yang lebih besar. Berat air yang masih cair adalah
sama dengan es yang telah membeku. Perubahan bentuk dari cair ke padat
(beku) tidak akan mengubah berat zat tersebut, akan tetapi volumenya
mengalami perubahan yakni membesar. Karena volume es lebih besar maka
berat jenisnya menjadi lebih kecil dari air. Inilah yang menyebabkan es
mengapung di air.
Untuk lebih jelas mengenai proses dan penyebabnya bisa dilihat
di sini.
Bayangkan bila air tidak diberi sifat anomali oleh Tuhan sehingga
volumenya terus menyusut bila didinginkan. Apa yang terjadi? Es akan
tenggelam ke dalam air. Men

gapungnya
es di atas air menjadi kunci berlangsungnya kehidupan di musim dingin.
Danau dan lautan berubah menjadi es pada musim dingin, akan tetapi itu
hanya di permukaan saja, dengan ketebalan es tidak lebih dari dua
meter. Es yang berada di permukaan bersifat menghambat suhu dan
bukanlah pengantar panas atau dingin yang baik sehingga justru es itu
menjadi pelindung kehidupan di bawah danau dari suhu udara yang amat
dingin. Bahkan meski suhu udara berada pada minus 50°C, air di bawah
danau tidak akan membeku karena terlindungi es di permukaan, dan
kehidupan di dalamnya pun tetap berlangsung karena suhunya tidak kurang
dari 0°C. Alangkah besar dan agung karunia-Nya.
0 komentar: